28 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Dokter Beri Warning: Pasien Cuci Darah di RI Makin Muda, Ini Pemicunya

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Tidak hanya pada orang tua, penyakit gagal ginjal rupanya juga dapat mengancam kesehatan anak muda.

Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri), Dr dr Pringgodigdo Nugroho SpPD-KGH menuturkan walaupun secara data penyakit gagal ginjal lebih banyak dialami orang tua, jumlah pasien anak muda juga semakin banyak.

Hal ini umumnya disebabkan oleh gaya hidup masyarakat, khususnya di kalangan anak muda yang semakin tidak sehat.

Mulai dari konsumsi makanan tinggi gula garam lemak (GGL) hingga kebiasaan jarang aktivitas fisik.

“Usia muda bisa kena ginjal juga ya. Memang angkanya rendah, tapi bukan tidak mungkin karena kita sering kita menjalani pengobatan terapi pengganti ginjal seperti cuci darah atau transplantasi itu pada usia-usia muda,” kata dr Pringgodigdo dalam kegiatan temu media Hari Ginjal Sedunia di Kemenkes, Jakarta.

Pringgodigdo menuturkan bahwa pada usia muda, umumnya gagal ginjal disebabkan oleh kondisi glomerulonefritis.

Kondisi ini merupakan peradangan ginjal yang terjadi pada glomerulus atau bagian yang berfungsi untuk menyaring zat sisa.

Ia menuturkan bahwa secara umum kondisi ini tidak memiliki gejala. Namun, Pringgodigdo menjelaskan bahwa kondisi ini juga dapat dilihat dari kondisi urine seseorang.

“Misalnya ada busa di urine itu tandanya ada protein berlebih seharusnya normalnya tidak ada. Bisa juga ada tanda kemerahan itu tanda ada sel darah merah di urine ini juga tanda ada penyakit peradangan ginjal. Kalau ini tidak diobati itu lama-lama fungsi ginjal bakal menurun dan mengakibatkan gagal ginjal,” jelasnya.

Perubahan gaya hidup menjadi lebih baik merupakan salah satu cara utama untuk mencegah berbagai gangguan kesehatan pada ginjal.

Hal ini tentu penting apabila beberapa pemicu gagal ginjal disebabkan diabetes dan hipertensi.

“Salah bila yang berisiko menjadi penyebab adalah diabetes dan hipertensi. Jadi gaya hidup yang buruk bisa mengganggu fungsi ginjal juga. Makanya kan Kementerian Kesehatan RI lagi menggalakkan edukasi untuk mengurangi GGL itu kan salah satunya,” ucapnya. (R3)

Berita Lainnya

Berita Terbaru