Paris (buseronline.com) – Program penguatan dan pengembangan diplomasi kebahasaan telah dilaksanakan oleh KBRI Paris melalui program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) sejak 2008.
Penyelenggaraan kelas secara daring pada masa dan pasca pandemi Covid-19 berdampak pada peningkatan jumlah pembelajaran secara signifikan. Dalam rentang waktu 2019-2023, pembelajaran BIPA KBRI Paris mencapai 667 orang, yaitu masing-masing sebanyak 35 orang pada 2019, 60 orang pada 2020, 265 orang pada 2021, 141 orang pada 2022, dan 166 orang pada 2023.
Memperhatikan tren peningkatan jumlah peminat, KBRI Paris selalu berupaya meningkatkan pengelolaan BIPA, baik dari segi layanan maupun kualitas pengajarannya. Pada 2022 dibuka Kelas BIPA Bisnis yang setara dengan BIPA Madya untuk merespons minat pembelajaran BIPA di Prancis yang ingin belajar bahasa Indonesia untuk tujuan profesional atau untuk bekerja di Indonesia.
Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan kualitas pengajaran BIPA, KBRI Paris bekerja sama dengan KJRI Marseille menyelenggarakan program Pelatihan Metodologi Pengajaran BIPA. Pelatihan dibuka secara resmi pada 9 Maret 2023 oleh Konsul Jenderal (Konjen) KJRI Marseille, Dian Kusumaningsih.
Selain Konjen KJRI Marseille, acara pembukaan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Iwa Lukmana, beserta dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Paris, Luh Anik Mayani, Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya (Pensosbud) KBRI Paris, Dethi Silvidah Ghani, Koordinator Fungsi Pensosbud KJRI Marseille, Theofilus Harefa, narasumber pelatihan, Nyoman Riasa, serta para peserta pelatihan.
Atdikbud KBRI Paris Luh Anik Mayani menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat memutakhirkan pengetahuan dan menjadi wadah saling bertukar pengalaman bagi para calon pengajar serta mentor BIPA. Pelaksanaan pelatihan melalui platform Zoom membuka kesempatan bagi 55 orang peserta yang tidak hanya dari Eropa, tetapi juga dari Asia dan Timur Tengah, seperti Prancis, Swiss, Taiwan, Indonesia, dan Mesir.
Pelatihan yang akan berlangsung selama 18 jam pada tanggal 9, 10, 16, dan 17 Maret 2024 di bawah bimbingan Nyoman Riasa dari APBIPA Bali ini akan membekali peserta dengan materi pengajaran empat keterampilan berbahasa, pengajaran kosakata, tata bahasa, games dan filler, serta penyusunan rencana pembelajaran (RPP).
Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Iwa Lukmana mengapresiasi KBRI Paris dan KJRI Marseille atas upaya penyebaran bahasa Indonesia di Prancis. Secara khusus, ia juga menyampaikan terima kasih kepada KBRI Paris atas upaya dan dukungan terhadap penetapan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa resmi Sidang Umum UNESCO pada 20 November 2023.
Pada kesempatan yang sama, Iwa juga menyampaikan tentang penerbitan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Jabatan Pengajar BIPA melalui Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 11 Tahun 2024. “Penetapan SKKNI ini diharapkan dapat menjadi dasar standarisasi guru BIPA yang terakreditasi secara nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Konjen KJRI Marseille Dian Kusumaningsih memandang bahwa pengenalan bahasa Indonesia kepada penutur asing merupakan suatu bentuk kemandirian Indonesia sebagai sebuah bangsa.
“Pengajaran BIPA merupakan media strategis untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia, mengenalkan keindahan Indonesia, dan menambah jalinan seni-budaya antarbangsa,” tutur Dian.
Selanjutnya, ia juga berpesan agar para pengajar BIPA mengenalkan keberagaman dan keindahan Indonesia kepada para penutur asing.
Setelah penyelenggaraan Pelatihan Metodologi Pengajaran BIPA ini, para penutur bahasa Prancis dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti Kelas BIPA KBRI Paris Semester I yang akan dibuka pada bulan April dan Semester II pada bulan September 2024.
Seperti tahun sebelumnya, kelas BIPA juga akan dilengkapi dengan kelas mentoring melalui kerja sama antara KBRI Paris dan Universitas Telkom Indonesia. Sampai jumpa di acara pembukaan Kelas BIPA KBRI Paris. (R)