Simalungun (buseronline.com) – Wakil Bupati Simalungun Zonny Waldi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mengikuti rapat koordinasi (rakor) di Bank Indonesia (BI) Cabang Pematangsiantar.
Rakor tersebut membahas tentang pengendalian inflasi di hari besar keagamaan nasional, seperti bulan suci Ramadan dan Idul Fitri.
Selanjutnya, dirancang serta disepakati pola dan aksi dalam menjaga ketersediaan pangan beserta bahan-bahan pokok lainnya, stabilitas harga dan kelancaran distribusi.
Hadir juga Kepala Perwakilan BI Cabang Pematangsiantar Muqorobin, Kajari Simalungun diwakili Kasi Datun Yosep Antonius Manis, Dandim 0207/Sml diwakili Kapten Inf Muslimin Saragih, Kepala BPS Simalungun Sawaluddin Naibaho, Wakapolres Simalungun Kompol Hendrik Situmorang.
Kemudian, Pencius Siburian mewakili Kepala Bulog Subdivre II Pematangsiantar, Staf Ahli Bupati Simalungun Bidang Perekonomian dan Pembangunan Debora DPI Hutasoit, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Ramadhani Purba dan sejumlah undangan lainnya.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Zonny Waldi mengatakan, rapat pengendalian Inflasi dilaksanakan setiap bulan. Permintaan pasar diprediksi akan meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri, sehingga perlu diantisipasi potensi kenaikan harga.
“Inflasi ini ibarat tensi. Jika tensinya tinggi akan kolaps (jatuh). Begitu juga dengan inflasi tinggi maka akan sangat berdampak pada pembangunan ekonomi,” urai Zonny.
Ia pun berharap kepada seluruh Tim Pengendali Inflasi Daerah, instansi vertikal dan perangkat daerah agar melakukan langkah-langkah strategis menyikapi potensi inflasi serta permasalahan yang muncul di bulan Ramadan dan Idul Fitri.
“Langkah antisipasi yang perlu dilakukan, yaitu melakukan sidak ke pasar, operasi pasar murah, menyusun prognosa neraca pangan daerah dan pemantauan bahan pokok,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Perwakilan BI Cabang Pematangsiantar Muqorobin mengatakan, pihaknya mendukung pengendalian inflasi dan bergabung dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah.
“Data dari survei panel, beberapa komoditas di Simalungun mengalami kenaikan harga. Kondisi ini perlu diperhatikan ketersedian komoditas tersebut,” ujarnya. (R)