Medan (buseronline.com) – Forum Wartawan Kesehatan Sumatera Utara (Forwakes Sumut) menggelar kegiatan berbagi Ramadan 1445 Hijriah dan buka bersama anak yatim piatu di Panti Asuhan Mamiyai Al-Ittihadiyah, Jalan Bromo, Tegal Sari III, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Sabtu (23/3/2024) malam.
Ketua Panitia Forwakes Sumut Berbagi Zulham Effendi mengatakan Forwakes Sumut telah melakukan kegiatan berbagi di bulan suci Ramadan setiap tahunnya. Kegiatan ini mengajarkan untuk lebih peduli pada masyarakat yang membutuhkan.
“Kegiatan ini sudah bertahun tahun kami lakukan. Kami mengundang kaum duafa anak yatim piatu untuk berbuka bersama dan diberi santunan. Kini kami hadir di Panti Asuhan Mamiyai Al-Ittihadiyah,” kata Zulham.
Sedangkan, Ketua Forwakes Sumut Mahbubah Lubis mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang mendukung kegiatan ini. “Adik-adik yang hadir di sini ada sekitar 50 anak. Saya apresiasi panitia yang sudah kompak untuk terus melaksanakan kegiatan ini yang setiap tahunnya berlangsung,” ungkapnya.
Kepala Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Medan dr Pocut Fatimah Fitri mengapresiasi kegiatan yang diadakan Forwakes Sumut.
“Kami apresiasi Forwakes Sumut yang melaksanakan kegiatan ini setiap tahun. Kami sudah memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Tentunya keberadaan Forwakes menjadi membantu kami,” ungkapnya.
Pocut juga menyampaikan edukasi pola hidup sehat di asrama untuk anak-anak Panti Asuhan Mamiyai. Menurutnya, kunci hidup sehat adalah menerapkan perilaku bersih. Hidup sehat bisa dimulai dengan menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.
“Kunci sehat itu kita melaksanakan perilaku bersih dan sehat. Bagaimana kita menjaga kebersihan diri dan lingkungannya misalnya mandi dua kali sehari serta membuang sampah pada tempatnya. Bukan hanya badan kita yang harus bersih lingkungan kita juga harus bersih. Jadi buang sampah pada tempatnya,” sebutnya.
Menurutnya, lingkungan yang kotor akan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk yang dapat mendatangkan penyakit misalnya saja demam berdarah degue (DBD) serta penyakit yang ditularkan oleh lalat.
“Kalau sampah berserakan akan mendatangkan penyakit seperti ditularkan oleh nyamuk. Di mana ada air tergenang kita harus hati hati jangan jangan di situ tempat bertelur nya nyamuk. Gejala demam berdarah seperti sakit kepala, kemudian bercak bercak merah di tubuh. Jangan sepele dan lapor ke Puskesmas jika mengalami ini. Selain itu lalat yang muncul dari lingkungan yang kotor bisa mencemari makanan sehingga membuat muntah dan mencret,” terangnya
Pocut mengingatkan anak-anak agar tidak merokok. Sebab rokok menjadi pintu gerbang mudarat seperti narkoba dan menyebabkan penyakit serius pada tubuh.
“Jangan ada yang mulai merokok. Karena adik adik tahu rokok pintu gerbang narkoba. Kalau sudah menjadi perokok lebih mudah dia jatuh ke narkoba dibandingkan yang tidak perokok. Selain itu rokok menjadi awal mula penyakit tidak menular seperti sakit jantung, kanker stroke. Itu semua sangat erat kaitannya dengan rokok. Orang yang merokok timbul endapan di dalam darah kalau banyak bisa menyumbat bisa dipemboluh darah otak bisa di jantung. Sehingga menyebabkan stroke dan serangan jantung,” pungkasnya.
Tak hanya itu, Pocut berharap anak anak yatim piatu agar mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Sebelum mengonsumsi makanan tentunya jangan lupa melakukan kebiasaan mencuci tangan. Sebab makanan bergizi tak ada artinya jika makan tanpa mencuci tangan dengan bersih di air mengalir.
“Bergizi bukan mesti yang mahal. Telur tempe itu bergizi. Yang kurang bergizi itu harus dihindari seperti makanan yang mengandung MSG karena tidak menyehatkan. Tetap usahakan makan tiga kali sehari dengan lauk pauk. Makan yang bergizi tidak akan jadi manfaat kalau tangannya kotor. Maka cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir,” bebernya. (P3)