30 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Kerjasama Politik Rasa Baru PDI Perjuangan dan PKS

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Satu- satunya kerjasama politik antar parpol, yang paling strategis dan paling solid, sekaligus paling dahsyat pasca Pemilu 2024 adalah kerjasama politik PDI Perjuangan dan PKS.

Kader PDI Perjuangan Sumut Sutrisno Pangaribuan mengatakan PDI Perjuangan dan PKS telah membuktikan sebagai partai ideologis yang paling militan, solid, dan kuat. Sehingga kelompok orde baru dan neo orde baru selalu berusaha menghempang koalisi PDI Perjuangan dan PKS baik di Pilpres maupun Pilkada.

PDI Perjuangan dan PKS sebagai partai politik yang memiliki basis konstituen yang kuat, jaringan struktur partai yang solid, dan kader yang digerakkan oleh ideologi partai akan menjadi ancaman bagi partai lain yang cenderung pragmatis dan oportunis.

Kerjasama politik kedua partai pasti akan menjadi energi baru buat dinamika politik nasional. Maka di Sumut sedang dirintis kerjasama politik antara PDI Perjuangan dan PKS.

Rapidin Simbolon (Bupati Samosir 2015-2020, Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut) Caleg terpilih DPR RI 2024, berpasangan dengan Salman Alfarisi ( Wakil Ketua DPRD Sumut, MPW PKS Sumut), Caleg DPRD Sumut terpilih 2024.

Kedua figur tersebut akan diperkenalkan kepada publik sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur. Pasangan Rapidin dan Salman diberi akronim (RaSa).

Kerjasama politik PDI Perjuangan dan PKS akan mendorong terciptanya tatanan politik baru, akan terjadi pertarungan politik parpol yang ideologis versus parpol pragmatis, oportunis. RaSa akan memberi “rasa” yang berbeda pada Pilgub Sumut 2024.

Pasangan RaSa akan menegaskan potret Sumut sebagai miniatur politik Indonesia yang selalu dibangun atas kerjasama politik kutub nasionalis dan kutub Islam. PDI Perjuangan sebagai satu-satunya partai nasionalis bekerjasama dengan PKS sebagai partai berbasis Islam yang kuat dan solid.

Kerjasama politik PDI Perjuangan dan PKS juga akan dijalin dan dibangun di 33 kabupaten/kota se Sumut di Pilkada serentak tahun 2024. Kerjasama sesuai komposisi perolehan kursi atau suara di Pemilu 2024.

Jika di kabupaten/kota tersebut kursi/ suara PDI Perjuangan lebih tinggi, maka calon bupati/ wali kota dari PDI Perjuangan, wakilnya dari PKS. Demikian sebaliknya, jika di kabupaten/kota tersebut kursi/suara PKS lebih tinggi dari PDI Perjuangan, maka calon bupati/wali kota dari PKS, wakilnya PDI Perjuangan. Kerjasama politik yang fair, adil, dan terbuka, sekaligus profesional dan proporsional.

Kerjasama politik PDI Perjuangan dan PKS akan memberi RaSa baru pada kontestasi politik barbar ala Pemilu 2024. Politik uang yang berlangsung secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) sangat mengkuatirkan bagi masa depan demokrasi Indonesia.

Maka kerjasama politik PDI Perjuangan dan PKS, di Pilkada se Sumut kiranya menjadi role model kerjasama politik nasional di seluruh provinsi, dan kabupaten/kota. Jika kerjasama politik di Pilkada serentak 2024 berhasil, maka kerjasama politik PDI Perjuangan dan PKS akan berlanjut di Pilpres 2024. (P3)

Berita Lainnya

Berita Terbaru