Medan (buseronline.com) – Pasca libur lebaran Idul Fitri 1445 H/2024 M, RSU Haji Medan menggelar halal bihalal. Kegiatan yang dilaksanakan setiap tahunnya ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan meningkatkan semangat para pejabat struktural dan juga seluruh pegawai juga para nakes dan dokter di lingkungan rumah sakit.
“Halal bihalal setiap tahunnya kita lakukan, tujuannya adalah sebagai ajang silaturahmi, mengumpulkan semangat kembali dari cuti panjang dan kita juga menyadari bahwa pelayanan publik tetap nomor satu yang harus tetap kita utamakan agar dapat melayani masyarakat secara maksimal,” kata Direktur RSU Haji Medan dr Rehulina Ginting MKes melalui Kabag Umum RSU Haji Medan dr Aria Novita Pasaribu dan Kepala Subbag Ketatausahaan dan Rumah Tangga, Hastriani Rusmana.
Hadir pada halal bihalal itu para pejabat struktural, kepala instalasi, perawat, para dokter spesialis, dokter senior, dan seluruh pegawai. Tingkat kehadiran para pegawainya mencapai 100 persen.
“Kalaupun ada yang cuti karena cuti ibadah atau Umroh. Kita tidak boleh absen kecuali yang cuti ibadah seperti Umroh,” ungkapnya.
Ia menjelaskan libur lebaran, tingkat pasien yang berobat ke RSU Haji cukup banyak dan tetap pihaknya memberikan pelayanan yang maksimal.
“Pejabat struktural, kepala instalasi tetap standby, kita berlakukan piket sehingga tetap melayani pasien dengan baik. Untuk jumlah pasien memang pada saat lebaran tidak setinggi usai lebaran. Ini pengaruh kelelahan mudik mungkin, atau banyak mengkonsumsi makanan yang mengakibatkan munculnya kolesterol,” sebutnya.
Setelah libur lebaran ini, pihak rumah sakit akan konsen terhadap pemenuhan sarana dan prasarana gedung tower A. Pihak RS terus mengupayakan segera memenuhinya pada semua lantai. “Saat ini sudah 3 lantai digunakan, yakni ruangan HD, ruangan anak, dan ruangan pasca bedah,” ujarnya.
Ia menyampaikan saat ini manajemen RSU Haji tengah disibukkan dengan akreditasi syariah setelah sebelumnya RSU Haji menyelesaikan akreditasi paripurna.
“Akreditasi paripurna sudah kelar tinggal mengupgrade setiap 5 tahun sekali, saat ini proses pemenuhan syarat akreditasi syariah diantaranya pemenuhan segala sesuatu bernuansa syariah. Contohnya dari segi pemenuhan SDM dimana pasien yang akan melahirkan harus dilayani oleh dokter obgyn atau kandungan perempuan juga,” ungkapnya. (P3)