25 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Pemko Tebingtinggi Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Tebingtinggi (buseronline.com) – Pemko Tebingtinggi mengikuti secara rutin rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi di daerah secara virtual di ruang Kerja Wali Kota Lantai IV, Gedung Balai Kota, Jalan Sutomo.

Rakor tersebut dipimpin Mendagri RI Muhammad Tito Karnavian, dan diikuti kepala daerah, Pj Gubernur, Bupati, Wali Kota, Forkopimda dan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) di daerah masing-masing.

Turut juga diikuti secara virtual, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setdako Tebingtinggi yang juga menjabat sebagai Kabag Perekonomian dan SDA Ir Nasrullah, Danramil 13/TT Kapten Inf Yudi Chandra, Kadis Ketapang dan Pertanian Marimbun Marpaung, Kadisnakerperin Ir Iboy Hutapea, Agustiar mewakili Kepala BPS.

Mendagri RI pada kesempatan itu mengingatkan agar kepala daerah tidak terlena dengan inflasi tahun ke tahun pada bulan Maret 2024 yang sebesar 3,05 persen.

Sebab kata dia, secara bulanan inflasi meningkat cukup tajam terutama di sektor makanan minuman dan tembakau. Masalah pangan, masih menjadi yang nomor satu penyumbang inflasi.

“Kita jangan terlena dengan angka 3,05 karena tidak semua daerah angkanya di atas kisaran 3,05. Kami selalu mengingatkan angka-angka yang tinggi di atas 3,05 itu cukup banyak. Hampir separuh provinsi,” katanya.

Mendagri RI mencatat 10 provinsi dengan inflasi tertinggi, yakni Papua Barat, Gorontalo, Papua Tengah, Sumatera Barat, Jambi, Sulawesi Utara, Papua Selatan, Sumatera Utara, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

Mendagri memyebutkan inflasi 3,05 secara tahunan merupakan imbas dari situasi internal yakni Ramadan dan Lebaran sehingga membuat harga meningkat meskipun ada panen.

Selain itu, inflasi Maret juga dipengaruhi situasi global perang Rusia-Ukraina dan konflik di Timur Tengah.

“Ini berpengaruh pola dan supply internasional. Namun kita relatif masih bisa terkendali,” ujarnya.

Selanjutnya, Mendagri juga mengingatkan, inflasi Maret 2024 untuk komoditas telur ayam ras, daging ayam ras, cabai rawit, bawang putih dan bawang merah menunjukkan tren kenaikan dibandingkan dengan Februari 2024.

Sedangkan, inflasi Maret 2024 untuk komoditas beras menunjukan tren penurunan dibandingkan dengan Februari 2024.

“Harga beras mulai mengalami kenaikan sejak pertengahan tahun 2022, inflasi tertinggi terbesar pada September 2023 (5,61%) dan Februari 2024 (5,32%) memasuki bulan Maret 2024, tekanan inflasi beras mulai melemah, seiring dengan mulainya masuk musim raya di beberapa wilayah di Indonesia,” paparnya.

Sementara harga bawang merah sampai dengan minggu keempat (M4) April naik sebesar 27,84 persen dibandingkan Maret 2024, harga bawang putih sampai dengan M4 April naik sebesar 4,50 persen dibandingkan Maret 2024. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru