Jakarta (buseronline.com) – Special Kids Expo (SPEKIX) 2024 resmi dibuka di Jakarta. Acara terlengkap seputar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang digelar Zally Zarras Learning Center dan Yayasan Drisana ini diharapkan mampu menjadi wadah untuk berbagi informasi mengenai penyakit autisme, serta menumbuhkan rasa kepedulian terhadap mereka.
Dengan mengusung tema ‘Love and Kindness Unite-Illuminating The Path to Inclusion and Equality, Steering Committee SPEKIX 2024 dr Sri Hartati Sutowo SpMK berharap acara ini mampu membantu anak-anak berkebutuhan khusus untuk dapat menjalani hidup lebih baik.
Serta memberikan bantuan kepada keluarga terkait informasi dalam membantu tumbuh kembang ABK, khususnya pengidap autisme.
“SPEKIX ini dilaksanakan untuk membuat wadah dari anak-anak berkebutuhan khusus. Mulai dari anaknya sendiri, keluarga, teman, dan sebagainya. Dulu kita memulai ini dengan seminar-seminar, kini mereka sudah mulai remaja dan sampai usia kerja, di sini akan ada beberapa perusahaan yang membuka kesempatan kerja untuk ABK,” katanya saat pembukaan SPEKIX 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
“Pertama kita harus merasakan dari anak-anak dan keluarga itu sendiri. Mempunyai anak dan keluarga yang mendapatkan autisme itu tidak mudah. Makanya tema pertama kali kita dulu ‘You are not alone’,” sambung dr Sri.
Sri melanjutkan, masih banyak orang tua yang kebingungan dalam mengasuh dan membesarkan anak-anak yang mengidap autisme. Sehingga, tidak jarang timbul rasa saling menyalahkan di antara orang tua.
“Sangat sedih orang tua, terutama Ibu-ibu, kadang-kadang bapak-bapaknya nyalahin ibunya. Mereka tidak tahu harus diapain, kadang-kadang mereka memilih silent,” ucapnya.
Dengan kondisi seperti ini, Sri menjelaskan perlu adanya sebuah wadah untuk mengedukasi para orang tua dan keluarga anak pengidap autisme untuk bisa mendapatkan hak hidup yang semestinya.
Masalah utama dari anak autisme sendiri adalah di komunikasi.
Menkes RI Ir Budi Gunadi Sadikin yang turut hadir dalam kegiatan ini mendukung penuh upaya dari SPEKIX 2024 untuk lebih memerhatikan ABK, khususnya autisme.
Menurut Menkes Budi, persoalan autisme di Indonesia memang masih belum terurus secara baik, ia berjanji di sisa jabatannya akan lebih memerhatikan ini.
“Terus terang autisme nggak keurus. Sekarang begitu dengar, aku akan mulai ngurus. Tapi waktunya tinggal 5 bulan lagi, tapi aku akan mulai,” tegas Menkes Budi.
Menurut Budi, ilmu yang mempelajari terkait autisme sendiri di Indonesia masih terbilang minim.
Ini menjadi tantangan pemerintah untuk terus mempelajari guna mengatasi persoalan autisme di Tanah Air.
“Supaya kita bisa memeriksa penyakit autisme ini secara scientific, kita melakukan research. Saya taruh Rp1 triliun untuk mengembangkan research yang namanya genetic research. Dananya sudah ada,” ucapnya. (R3)