Bali (buseronline.com) – Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 akan digelar pada 18-24 Mei di Bali. Guna memperlancar arus kendaraan menuju venue saat acara berlangsung, Korlantas Polri akan menerapkan rekayasa lalu lintas di sejumlah titik.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bali dan wisatawan baik domestik maupun internasional apabila nanti pada saat pengawalan kepala negara dan delegasi akan diberlakukan pengalihan arus dan penutupan di beberapa ruas jalan. Namun, pihaknya telah menyiapkan alternatif rute bagi masyarakat.
“Ada beberapa ruas jalan yang kita alihkan beberapa ruas jalan yang ditutup sehingga ini mungkin akan mengurangi kenyamanan warga masyarakat Bali kami mohon maaf tapi semua ini untuk nama baik Indonesia,” katanya, seperti dilansir dari Humas Polri.
Ia mengatakan petugas sudah menyiapkan rute-rute alternatif apabila nanti ada pengalihan arus itu sudah disiapkan untuk jalur yang akan digunakan pada saat penutupan arus juga ini kita pastikan bahwa penutupan ini hanya sementara.
Dalam kesempatan tersebut, ia memberikan arahan kepada personel satuan tugas Pengamanan, Pengawalan, Pengamanan Rute Lalu Lintas dan Pengamanan Parkir Kendaraan (Pamwal Rolakir) dalam mengamankan gelaran KTT World Water Forum ke-10 di Bali.
“Jadi ini adalah konsolidasi akhir dari satgas Pamwalrolakir dalam rangka pengamanan KTT WWF yang ke-10 di Bali, mulai dari subsatgas pengamanan, subsatgas pengawalan VVIP maupun VIP kemudian substagas route perjalanan dan subsatgas perpakiran,” terang Kakorlantas Polri di Balai Budaya Giri Nata Mandala Puspem Badung, Bali.
Ia mengatakan para personel diminta untuk mengikuti aturan atau sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) saat kedatangan para delegasi negara memberikan rasa aman dan nyaman.
“Tetap mengikuti SOP yang sudah ada petunjuk teknis yang sudah ada sehingga ini memberikan kepastian kepada masyarakat juga memberikan keamanan, kenyamanan kepada para delegasi yang nanti akan ke Bali selama WWF,” jelasnya.
Ia berpesan agar semua jajarannya menghormati adat dan budaya di Bali menjaga etika bermasyarakat serta etika tugas sehingga kehadiran Polantas bisa positif di masyarakat saat gelaran KTT World Water Forum ke-10 di Bali berlangsung.
“Untuk mengikuti norma-norma yang berlaku lokal maupun norma-norma yang belaku umum terutama adat istiadat budaya Bali sehingga kehadiran anggota Polri di Bali bisa dirasakan positif oleh masyarakat Bali,” tuturnya. (R)