26 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Polri Dirikan Posko Command Center 91 Pantau Pengamanan WWF

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Polri menggelar Operasi Puri Agung 2024 pada 17-26 Mei untuk mengamankan pelaksanaan World Water Forum (WWF) ke-10.

Beberapa upaya disiapkan Polri untuk mengamankan event internasional tahunan itu. Salah satunya adalah menyiapkan Command Center 91 yang terletak di Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua, Bali.

Kepala Posko (Kaposko) Command Center 91 Ops Puri Agung 2024 Brigjen Pol Muhammad Firman, mengatakan posko tersebut akan menjadi pusat Polri saat berlangsungnya Ops Puri Agung 2024.

Posko ini akan mengawasi 8 satgas pusat dan 2 satgas wilayah. Nantinya, posko ini akan memantau setiap kegiatan dan anggota yang tersebar di 5 kluster pengamanan, yakni Nusa II Utara, Nusa II Selatan, Jimbaran, Kuta, dan Sanur.

“Satgas Puri Agung telah membentuk Posko Command Center 91 untuk mengendalikan Operasi Puri Agung, sebuah operasi kepolisian terpusat yang bertujuan untuk memastikan keamanan selama KTT WWF berlangsung,” kata Brigjen Firman, seperti dilansir dari Humas Polri.

Dikatakan Brigjen Firman, posko ini juga bertugas memantau objek penginapan delegasi. Selain itu juha memantau pariwisata di Bali.

Terkait mekanisme kerjanya, anggota satgas disebar berdasarkan surat perintah. Mereka akan dipantau lewat berbagai alat komunikasi yang terintegrasi.

“Anggota Satgas disebar berdasarkan surat perintah, dan mereka dipantau melalui berbagai alat komunikasi seperti HT, CCTV yang terhubung dengan Posko, CCTV di obyek-obyek tertentu, HT yang terkoneksi, video analitis, dan lainnya,” jelasnya.

Kaposko menyebut Ops Puri Agung penting untuk masyarakat Bali. Misalnya agar pariwisata Bali tidak terganggu adanya WWF.

Oleh sebab itu, Kaposko meminta masyarakat Bali mendukung Ops Puri Agung karena akan membawa manfaat untuk Bali. Terlebih akan berpengaruh ke citra Bali di mata internasional.

“Pentingnya operasi ini adalah untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata dan aktivitas masyarakat Bali tidak terganggu oleh WWF, sementara memastikan pelaksanaan WWF itu sendiri berlangsung dengan aman. Diharapkan bahwa masyarakat Bali akan mendukung kegiatan ini, sehingga citra internasional Bali dapat meningkat dan membawa manfaat yang lebih baik bagi daerah tersebut,” pungkasnya. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru