Jakarta (buseronline.com) – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menambah lagi sumber produksi lumpur pengeboran atau dikenal dengan nama Smooth Fluid. Hal ini diperkuat dengan peluncuran produk Smooth Fluid 05 (SF-05) di KPI Unit Dumai.
Peluncuran dilaksanakan di area pelabuhan (jetty) dan secara resmi ditandai dengan penyerahan simbolis sampel SF-05 & Certificate of Quality (COQ) kepada Manager Project Sales PT Pertamina Lubricants (PTPL), Wahyu Pratiwi W dan Kapten Kapal MT. Tameda Maru 3, Kapten Nazar. Selanjutnya dilakukan pengapalan (lifting) perdana sebanyak 7.000 Bbl (barel) yang akan digunakan dalam operasional pengeboran PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM).
Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen menjelaskan bahwa SF-05 selama ini diproduksi oleh Kilang Balikpapan. “SF-05 mulai pertama kali diproduksi di Kilang Balikpapan pada tahun 2007, dan ini menjadi salah satu produk andalan KPI. Sekarang, Kilang Dumai pun telah mampu memproduksi produk sejenis,” kata Hermansyah.
Keberhasilan Kilang Dumai memproduksi produk SF-05, lanjut Hermansyah, menunjukkan kemampuan dan kapabilitas KPI dalam mengintegrasikan proses bisnisnya.
“Dengan adanya 2 unit yang mampu memproduksi SF-05 tentunya kepastian pasokan produk ini akan semakin terjamin di masa depan. Dan ini tentunya akan memberikan kepastian ketersediaan produk tersebut,” ujar Hermansyah.
Keberhasilan Kilang Dumai dalam memproduksi SF-05 baru-baru ini ditandai dengan pengapalan (lifting) perdana sebanyak 7 ribu barrel dengan menggunakan Kapal MT Tameda Maru 3 beberapa waktu yang lalu.
Kilang Dumai sebelumnya juga memiliki produk lumpur pengeboran yang dikenal dengan produk SF-02. Produk ini memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan SF-05.
Berbeda dengan produk sebelumnya SF-02 yang unggul untuk kegiatan pengeboran di laut, produk SF-05 ini unggul untuk kegiatan eksplorasi di darat dengan keunggulan impurities yang rendah.
“Karakteristik SF-05 ini antara lain memiliki kandungan lokal yang tinggi, memiliki keamanan yang baik terhadap peralatan pengeboran, aman di daerah rawa, serta memiliki stabilitas yang baik pada persediaan jangka panjang. Dengan keunggulan memiliki pelumasan yang sangat baik, produk ini cocok untuk pengeboran pada suhu tinggi dan tekanan tinggi, serta ramah bagi lingkungan,” jelas Hermansyah.
Produk SF-05 sendiri memang telah menjadi salah satu pemimpin pasar produk lumpur pengeboran. Hal ini terlihat dari produksinya yang meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022 produksi SF-05 mencapai 140 ribu barrel.
Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 23% dari produksi tahun sebelumnya 113,5 ribu barrel. Pada tahun 2023, produksi SF-05 semakin melesat dengan produksi mencapai sekitar 210 ribu barrel.
“Dengan kualitas produk SF-05, kami berkeyakinan KPI dapat menjadi salah satu rantai suplai yang penting dalam mendukung kegiatan hulu migas di Indonesia,” tutur Hermansyah.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina mendorong inovasi-inovasi baru khususnya dari Refinery Unit (RU) dalam rangka diferensiasi produk dan mengejar peluang pendapatan penunjang bisnis.
“Inovasi produk menjadi kunci penting dalam pengembangan bisnis Pertamina di masa depan,” ujar Fadjar.
PT Kilang Pertamina Internasional merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environmental, Social & Governance). KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG.
KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara profesional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (R)