27 C
Medan
Senin, Juli 8, 2024

USU akan Patuhi Mendikbudristek Batalkan Kenaikan UKT 2024

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Universitas Sumatera Utara (USU) pastinya patuh dengan keputusan yang telah ditetapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) terkait persoalan uang kuliah tunggal (UKT).

“Sementara ini USU masih menunggu arahan teknis secara resmi dari Kemendikbudristek,” kata Rektor USU, Prof Muryanto Amin melalui Kepala Humas, Promosi, dan Protokoler USU Amalia Meutia MPsi, Senin (27/5/2024).

Amalia berbicara menyikapi keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) di Istana Negara, Jakarta.

Di mana Kemendikbud Ristek Nadiem resmi membatalkan kenaikan UKT. Kebijakan ini sudah dilansir sejumlah media.

Kemendikbud Ristek akan mengevaluasi semua permintaan peningkatan UKT dari PTN. Jadi tahun ini tidak ada mahasiswa yang akan terdampak kenaikan UKT tersebut.

Menanggapi kebijakan itu, sebagai salah satu PTN di Indonesia, kata Amelia, USU, akan patuh terhadap keputusan Kemendikbud Ristek. “Meski demikian kami.masih menunggu arahan resmi dari Kemendikbud Ristek,” kata Amalia.

Sebelumnya, Senin siang (27/5/2024) Rektor USU Prof Muryanto Amin menjelaskan, penyesuaian data mahasiswa akan terus dilakukan. Bila data-data yang disampaikan benar, maka tak perlu khawatir tim verifikasi akan melakukan pengecekan dan bila benar tidak mampu UKT-nya akan diubah,” ujar rektor kepada wartawan di USU, Senin (27/5/2024) saat menyikapi pemberitaan media yang menyebutkan ada mahasiswa USU yang harus mengubur mimpinya kuliah di USU karena tak mampu membayar UKT Rp8,5 juta.

Dikatakan rektor, USU memiliki komitmen yang kuat untuk membantu setiap mahasiswa agar terus bisa kuliah di USU. Karenanya, USU senantiasa membuka ruang diskusi dan mencarikan solusi bila ada mahasiswa yang kesulitan membayar uang kuliah tunggal (UKT).

Dengan perbaikan data mahasiswa tersebut, maka mahasiswa itu bisa melanjutkan kuliah di USU.

Sebelumnya ramai diberitakan, mahasiswi baru USU Naffa Zahra Muthmainnah yang lulus di Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) memilih tak melanjutkan kuliah di USU karena tak sanggup membayar UKT penuh sebesar Rp8,5 juta. Diketahui Naffa berasal dari keluarga sederhana.

Sebagai informasi, berdasarkan hasil pengecekan dari tim verifikator USU pada sistem registrasi UKT, Naffa Zahra Muthmainnah salah dalam menginput data di form pengajuan UKT. Ia memilih UKT Penuh, sehingga sistem secara otomatis mengelompokkannya ke dalam UKT 8 yakni sebesar Rp8,5 juta.

Dijelaskan, sejak dibukanya banding UKT, tim verifikator USU sampai saat ini telah melakukan penyesuaian UKT terhadap 253 mahasiswa baru.

Dengan rincian, level UKT 8 (penuh) sebanyak 23 mahasiswa, level UKT 8 (berkeadilan) 56 mahasiswa, UKT 7 sebanyak 34 mahasiswa, level UKT 6 ada 46 mahasiswa, level UKT 5 ada 51 mahasiswa, level UKT 4 terdiri 29 mahasiswa dan level UKT 3 terdapat 7 mahasiswa.

Mahasiswi USU Naffa Zahra Muthmainnah dihadirkan dalam temu pers mengaku berterimakasih kepada Rektor USU Prof Muryanto Amin yang langsung mengatensi kekeliruannya dalam pengisian registrasi UKT.

“Tidak menyangka bisa langsung bertemu dengan rektor. Tadi juga disemangati untuk terus bisa kuliah di USU dan UKT-nya bisa disesuaikan dengan kemampuan keluarga Naffa,” ujar Naffa.

Dikatakann Naffa, ia minta bantuan sama abang mengisi data-data UKT, waktu ada pertanyaan ingin UKT berkeadilan atau UKT penuh, diisi UKT penuh, karena kami sama-sama tidak tahu,” kata Naffa.

Naffa juga mengaku masih ingin kuliah di USU serta menjelaskan kepada rektor latar belakang ekonomi keluarganya di mana ayahnya sudah meninggal dan ibunya tak bekerja. Sedang biaya hidup sehari-hari dan kuliah nantinya ditanggung sama abang kandungnya.

Mendengar cerita dari Naffa, Prof Muryanto Amin kemudian menyemangati Naffa untuk selalu bersemangat kuliah di USU. Rektor juga menjelaskan bahwa proses penyesuaian UKT masih terus dilakukan, artinya bukan karena ada kejadian seperti Naffa baru dilakukan.

“Sekali lagi, apabila ada mahasiswa USU yang terkendala UKT-nya, USU memastikan membuka ruang untuk transparansi, ruang komunikasi dibuka selebar-lebarnya agar setiap mahasiswa USU benar-benar mendapatkan UKT yang berkeadilan,” ujar Muryanto Amin. (P2)

Berita Lainnya

Selamat Idul Fitri

Berita Terbaru