25 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Pemda Diminta Dukung Ekosistem Digital Pendidikan Kemendikbudristek

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Kepala UPTD Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dinas Pendidikan Sumut Juwita Iranita Lumban Gaol SPd MM menghadiri rapat koordinasi bertajuk “Berkobar (Berkolaborasi dan Berbagi) Membangun Sinergi Ekosistem Digital Pendidikan BLPT x Pemerintah Daerah” pada 28-31 Mei di Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT), Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) dalam rangka memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah terkait pemanfaatan platform teknologi pendidikan di tahun 2024.

Usai pertemuan, Juwita mengharapkan dukungan dari seluruh stakeholder agar peranan UPTD TIKP di Sumut dapat menjawab persoalan yang ada.

Adapun unsur pemerintah daerah yang terlibat dalam kegiatan, yaitu Dinas Pendidikan di 38 provinsi, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di lingkungan Kemendikbudristek, dan Balai Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan (BTIKP) di masing-masing daerah.

Kegiatan secara resmi dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti yang dalam sambutannya mengatakan semoga sinergi ini dapat berfungsi sebagai media eksplorasi dan kolaborasi terhadap pemetaan program pendidikan Indonesia.

Dengan mengoptimalkan pemanfaatan platform teknologi dan data pendidikan, kita dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Semangat Berkobar (berkolaborasi dan berbagi) ini menjadi bahan bakar untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi secara efektif, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh provinsi di Indonesia, memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan yang berkualitas.

“Mari bersinergi untuk mewujudkan Merdeka Belajar, yakni kesempatan bagi anak-anak Indonesia untuk merdeka dalam belajar apa pun dan terlepas dari berbagai hambatan yang melatarbelakangi mereka,” ucap Suharti.

Berbagai transformasi pendidikan yang dilakukan oleh Kemendikbudristek ditujukan untuk meningkatkan kinerja pendidikan, baik itu pemerataan akses, peningkatan kualitas, dan peningkatan tata kelola. Ke tiga hal tersebut perlu didukung oleh penguatan platform teknologi untuk mengakselerasi pencapaian target-target pendidikan yang begitu tinggi.

Suharti menambahkan, untuk itu kolaborasi dan partisipasi yang berkelanjutan dari semua stakeholder, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan peran mitra teknologi pendidikan sangat krusial dalam keberhasilan transformasi digital pendidikan.

Hal senada Plt Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Wibowo Mukti mengatakan bahwa untuk meningkatkan pemerataan platform teknologi pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, BLPT memerlukan dukungan dan kerja sama berbagai pihak untuk dapat mempercepat distribusi dan pemanfaatan platform secara luas.

“Kegiatan ini bertujuan untuk merumuskan strategi sinergitas Pusdatin, BLPT, dan pemerintah daerah dalam pemanfaatan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi. Kami berharap berbagai platform yang telah dikembangkan oleh
Kemendikbudristek dapat dimanfaatkan dengan baik di level daerah,” ucap Wibowo.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Balai Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan Jawa Barat, Firman Oktora, pun menyambut baik inisiatif BLPT dan Pusdatin untuk melakukan kolaborasi bersama.

Menurutnya, hal tersebut selaras dengan empat nilai transformasi pendidikan di Jawa Barat, yaitu kolaborasi, integrasi teknologi informasi dan kualitas pendidikan, pemerataan akses pendidikan, kemudian satu guru, satu sertifikat kompetensi.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber yang berkaitan dengan kebijakan transformasi digital, data pendidikan, dan rapor pendidikan daerah, serta mitra platform teknologi pendidikan seperti Canva dan Quizizz.

Hadir pula para Duta Teknologi sebagai mitra BLPT di daerah yang akan berbagi praktik baik terkait pelaksanaan Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) dan Kita Harus Belajar (Kihajar) di provinsinya masing-masing. (P2)

Berita Lainnya

Berita Terbaru