28 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Kementerian ESDM Bersama Pertamina Patra Niaga Sidak ke SPPBE dan Penggunaan LPG Sektor Usaha

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – PT Pertamina Patra Niaga bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SPPBE PT Petro Gasindo Energy di Kabupaten Deliserdang, Selasa (28/5/2024).

Peninjauan layanan LPG 3 Kg di lokasi tersebut berfokus pada konsistensi takaran setiap pengisian tabung LPG 3 Kg.

Demikian disampaikan Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Susanto August Satria melalui pers rilis yang diterima di Medan.

“Pertamina Patra Niaga akan terus meningkatkan sinergi bersama Kementerian ESDM tidak hanya dalam pengawasan, namun juga pemutakhiran sistem agar penyaluran LPG 3 Kg berjalan dengan baik mulai pengisian di SPPBE hingga ke masyarakat,” kata Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo.

Pada kesempatan ini, ia melakukan pengambilan sampling langsung terhadap hasil pengisian di area filling hall dan didapati berat tabung kosong yang mayoritas normal pada rentang 4,97 Kg hingga 5 Kg per tabung dengan final gross weight yang normal sekitar 7,97 Kg hingga 8,03 Kg per tabung.

Turut hadir dalam sidak tersebut, Senior Vice President Government Program Management PT Pertamina (Persero) Aris Mulya Azof, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Mustika Pertiwi, Koordinator Subsidi Bahan Bakar Migas Christina Meiwati Sinaga, dan Pjs Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Tiara Thesaufi.

Selain sidak ke SPPBE, Direksi Pertamina Patra Niaga bersama Kementerian ESDM, OPD Pemko Medan, dan Hiswana Migas DPC Sumut melakukan sidak penggunaan LPG ke sejumlah hotel, restoran, dan kafe (Horeka) di Medan. Hal ini dilakukan untuk mengawasi penggunaan LPG bersubsidi agar tepat sasaran.

Tiara Thesaufy mengatakan, dari sidak tersebut, tim sidak mengunjungi empat lokasi hotel, restoran, dan kafe. Dari empat lokasi tersebut, tidak ditemukan penggunaan LPG 3 Kg.

“Dua hotel di Medan menggunakan jaringan gas (jargas) sebagai energi utama dan hotel tersebut juga menggunakan LPG 12 Kg dan LPG 50 Kg sebagai alternatif energi. Sedangkan dua restauran atau kafe lainnya juga menggunakan LPG 12 Kg dan LPG 50 Kg sebagai energi utama,” ujar Tiara. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru