27 C
Medan
Selasa, September 17, 2024

Festival Musik Tradisi Indonesia: Melestarikan Warisan Budaya Melalui FMTI

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Bandar Lampung (buseronline.com) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI terus berkomitmen dalam memajukan dan memperkuat ekosistem musik tradisional di Indonesia. Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah melalui penyelenggaraan Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI). Program ini bertujuan menjaga agar musik tradisi tetap dicintai masyarakat dan lestari sebagai bagian dari identitas bangsa.

Sejak tahun 2021, FMTI telah diadakan di berbagai lokasi termasuk Danau Toba, Labuan Bajo, dan Tidore. Pada tahun ini, festival akan digelar di Lampung, Tidore, dan Samarinda. Di Lampung, acara bertajuk Recaka Musik Lampung akan berlangsung di Way Halim, Bandar Lampung pada 13-14 Juli mendatang. Acara ini diharapkan dapat mendukung penyebarluasan dan pemajuan musik tradisional Lampung, serta menarik minat generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya ini.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, menyatakan pentingnya pelestarian musik tradisi sebagai bagian dari identitas bangsa. “Kearifan lokal dalam musik tradisi mengandung pengetahuan yang masih relevan sampai saat ini. Oleh karena itu, kita semua harus melestarikan dan mengembangkan musik tradisi,” kata Nadiem, seperti dilansir dari Kemendikbudristek RI.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, menekankan bahwa FMTI merupakan bentuk penguatan jati diri bangsa. “Festival ini adalah implementasi dari pemajuan kebudayaan yang harus dijaga kesinambungannya untuk kepentingan generasi penerus dan pelaku budaya,” jelas Hilmar.

Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, menambahkan bahwa Recaka Musik Lampung adalah wujud pelestarian dan pengembangan musik tradisi di Indonesia. “Tujuannya agar musik tradisi terus tumbuh dengan beragam inovasi, namun tetap mempertahankan unsur budaya asli sehingga makin diminati oleh generasi muda,” tambah Mahendra.

Recaka Musik Lampung akan melibatkan 13 komunitas grup musik tradisi, lima pegiat kesenian di Lampung, serta satu grup musik dari Sumatera Selatan. Selain itu, sejumlah pengrajin alat musik tradisional Lampung juga akan hadir. Recaka sendiri berarti pesta besar atau pertemuan masyarakat dalam acara adat, yang sesuai dengan tujuan FMTI untuk menjadi media edukasi dalam pembelajaran musik tradisional.

Dengan inovasi dan semangat pelestarian, Recaka Musik Lampung diharapkan dapat menjadi ajang yang memperkuat hubungan silaturahmi antar komunitas dan meningkatkan apresiasi terhadap musik tradisi di kalangan masyarakat luas. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru