25 C
Medan
Kamis, September 19, 2024

Indonesia Berbagi Praktik Terbaik dalam Pertemuan Regional Asia-Pasifik 2030

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Kuala Lumpur (buseronline.com) – Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) menghadiri Pertemuan Regional Asia-Pasifik 2030 yang digelar oleh UNESCO, UN Sustainable Development Solutions Network (UNSDSN), dan Kementerian Pendidikan Malaysia pada 2-4 Juli 2024 di Kuala Lumpur.

Acara yang dihadiri 27 negara ini bertujuan untuk memajukan Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD) di kawasan Asia-Pasifik. Pertemuan bertajuk “ESD for 2030: Transforming the Futures of Education” ini menjadi wadah untuk berbagi praktik baik terkait penguatan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan.

Ketua Harian KNIU, Itje Chodidjah, menyebutkan bahwa partisipasi dalam pertemuan ini merupakan kesempatan berharga. “Wawasan yang diperoleh dari dialog kebijakan dan kunjungan ke sekolah lokal memberi kami alat dan strategi praktis untuk mengimplementasikan inisiatif ESD di Indonesia,” ujar Itje.

Program Merdeka Belajar (MB) yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga disoroti sebagai strategi transformasi pendidikan yang sejalan dengan inisiatif ESD. “MB episode 2, 5, 7, 20, dan 25, serta MB episode 13, 15, 17, dan 18 yang berkaitan dengan kebudayaan berkelanjutan merupakan contoh dari inisiatif tersebut,” tambah Itje.

Ananto Kusuma Seta, Koordinator Nasional ESD and Associated School Project Network (ASPNet), turut mendampingi Itje dalam pertemuan ini. Ia menyampaikan berbagai capaian Indonesia dalam ESD, seperti peluncuran Bahan Ajar Pendidikan Konservasi di Taman Nasional Wakatobi dan program Sekolah Bumi ESD Goes to Geopark di Kebumen Geopark.

Presiden UNSDN, Jeffrey Sachs, mengatakan bahwa pertemuan ini menjadi ruang untuk membina kolaborasi di antara berbagai pemangku kepentingan. “Pendidikan adalah kunci untuk mendorong tercapainya pembangunan berkelanjutan. Pertemuan ini merupakan langkah penting untuk mendorong masa depan yang berkelanjutan,” ujar Sachs.

Didukung oleh Pemerintah Jepang melalui Japanese Fund-in-Trust (JFIT) dan Jeffrey Cheah Foundation (JCF), pertemuan ini adalah bagian dari inisiatif global untuk mempromosikan ESD yang selaras dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan PBB 2030. Dengan menyatukan para pemangku kepentingan dari seluruh Asia-Pasifik, acara ini bertujuan memastikan sistem pendidikan siap menghadapi tantangan abad ke-21. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru