Bandar Lampung (buseronline.com) – Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci baru-baru ini menandai akhir misi pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 dengan singgah di Provinsi Lampung.
Momen ini disambut meriah di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, dengan kehadiran Laskar Rempah Lada Hitam.
Ganjar Jationo, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik yang mewakili Pj Gubernur Lampung memberikan sambutan hangat kepada rombongan MBJR dan kru KRI Dewaruci.
Ia menilai perjalanan ini sebagai penghormatan mendalam terhadap sejarah perdagangan rempah yang merupakan bagian penting dari identitas maritim Indonesia.
Menurutnya, kunjungan ini juga merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan budaya dan mempromosikan Indonesia sebagai pusat maritim global.
Lampung, yang kaya akan sumber daya alam dan budaya, memainkan peran penting dalam jalur rempah.
Ganjar menambahkan, kedatangan KRI Dewaruci bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga simbolik yang menegaskan hubungan abadi antara laut, rempah-rempah, dan perkembangan peradaban.
Siswanto dari Kemendikbudristek, yang hadir mewakili Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, menggarisbawahi pentingnya memelihara semangat kejayaan maritim Indonesia di masa lalu.
Ia menekankan pentingnya konektivitas budaya melalui perdagangan rempah di Selat Malaka dan wilayah Melayu.
Siswanto menyebutkan komitmen Indonesia untuk mendaftarkan Jalur Rempah sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO. Upaya ini bertujuan agar nilai-nilai sejarah tersebut tetap hidup dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Dia mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung keberhasilan perjalanan KRI Dewaruci di Lampung, termasuk pemerintah daerah, Pangkalan TNI Angkatan Laut Lampung, serta berbagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang terlibat. (R)