25 C
Medan
Kamis, September 19, 2024

Bareskrim Polri Bongkar Lima Laboratorium Narkoba Sepanjang 2024

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Sepanjang 2024, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri berhasil mengungkap lima laboratorium narkoba rahasia di Indonesia. Pengungkapan ini dilakukan melalui penguatan kerja sama dengan lembaga-lembaga terkait untuk melakukan deteksi dini dan penegakan hukum.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa mengungkapkan bahwa laboratorium-laboratorium tersebut tersebar di Semarang, Sunter Jakarta Utara, Bali, Sumut, dan Malang, Jawa Timur.

“Sepanjang 2024, kami telah mengungkap lima laboratorium narkoba rahasia di berbagai wilayah,” kata Mukti, seperti dilansir dari Humas Polri.

Modus operandi pendirian laboratorium narkoba rahasia ini sebenarnya sudah dikenal sejak awal 2000-an. Pada masa itu, para bandar narkoba mendirikan laboratorium rahasia untuk memproduksi sabu-sabu dan ekstasi.

Namun, berkat upaya penegakan hukum yang intensif, modus ini sempat meredup. “Puncaknya pada 2005, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau pabrik ekstasi dan sabu-sabu terbesar di Serang, Banten,” tambahnya.

Meski sempat hilang, kini modus ini kembali marak. Pelaku narkoba mengubah strategi mereka dengan mengirim bahan-bahan kimia, bukan prekusor narkoba, untuk memproduksi narkoba di dalam negeri.

“Kami melihat tren pengiriman barang narkoba melalui jalur laut sudah terbaca oleh aparat penegak hukum. Oleh karena itu, mereka kembali ke modus lama dengan cara yang berbeda,” jelas Mukti.

Pengungkapan laboratorium narkoba ini dilakukan di berbagai wilayah, antara lain di Semarang pada April 2024, di mana tiga pabrik narkoba berhasil digerebek.

Pada bulan yang sama, Bareskrim juga menggerebek pabrik narkoba milik jaringan Fredy Pratama yang mampu memproduksi hingga 300 ribu butir ekstasi per bulan.

Pada Mei, Bareskrim menggerebek laboratorium narkoba di Bali yang dikendalikan dua warga negara asing asal Ukraina.

Sementara pada Juni, pasangan suami istri di Sumut ditangkap karena mengoperasikan laboratorium yang mampu memproduksi 314 ribu butir ekstasi per bulan.

Terbaru, penggerebekan dilakukan di Malang, mengungkap pabrik ganja sintetis terbesar dengan barang bukti 1,2 ton ganja sintetis siap edar dan bahan baku setara 2 ton.

Upaya penegakan hukum terus diperkuat agar keberadaan laboratorium narkoba rahasia ini bisa diungkap dan diberantas. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru