33 C
Medan
Kamis, Agustus 22, 2024

Indonesia Siapkan Lansia Aktif dan Produktif

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Indonesia kini menghadapi tantangan demografis signifikan dengan meningkatnya proporsi penduduk lanjut usia (lansia). Berdasarkan Sensus Penduduk 2023, hampir 12 persen atau sekitar 29 juta penduduk Indonesia saat ini tergolong lansia. Prediksi menunjukkan angka ini akan melonjak menjadi 20 persen atau sekitar 50 juta orang pada tahun 2045.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Prof Dr Dante Saksono Harbuwono menegaskan pentingnya persiapan menyambut perubahan ini dengan pendekatan yang komprehensif. Ia mengungkapkan bahwa untuk menghadapi populasi lansia yang terus berkembang, perlu dilakukan upaya untuk menjaga kesehatan mereka, agar tetap aktif, mandiri, dan bahagia. Salah satu langkah krusial adalah melalui skrining kesehatan yang maksimal, yang didukung oleh pengetahuan medis yang lebih baik.

Penekanan pada skrining kesehatan ini disampaikan dalam diseminasi hasil penelitian yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA).

Penelitian tersebut berjudul “Longevity in Indonesian Population: Nutrition and Health Status, Dietary Intake, and Lifestyle Profile from Gili Iyang and Miduana Villages,” yang fokus pada daerah-daerah dengan populasi berusia panjang di Indonesia. Acara diseminasi ini berlangsung di IMERI FKUI, Jakarta, Kamis (11/12/2024).

Penelitian ini mengidentifikasi dua wilayah yang memiliki populasi lansia berusia lebih dari 100 tahun yang masih aktif beraktivitas, yaitu Dusun Miduana di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dan Pulau Gili Iyang di Madura, Jawa Timur. Kedua lokasi ini menjadi sorotan karena memiliki jumlah penduduk lanjut usia yang relatif tinggi dan aktif, meskipun keduanya memiliki kondisi geografis dan iklim yang sangat berbeda. Dusun Miduana terletak di daerah pegunungan dengan udara sejuk, sedangkan Pulau Gili Iyang merupakan wilayah pesisir dengan iklim yang lebih panas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan lingkungan, terdapat beberapa kesamaan dalam gaya hidup dan kebiasaan di kedua wilayah tersebut yang berkontribusi terhadap umur panjang dan kesehatan lansia. Keempat pilar utama yang teridentifikasi dalam penelitian ini adalah gaya hidup sehat, lingkungan yang mendukung, pola nutrisi yang baik, serta faktor sosial-ekonomi yang stabil.

Dante menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada semua pihak yang terlibat dalam penelitian ini. Ia menekankan bahwa hasil dari studi ini memberikan wawasan penting mengenai bagaimana lansia dapat mempertahankan kualitas hidup yang baik hingga usia lanjut. Temuan ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam perumusan kebijakan yang bertujuan untuk mendukung lansia agar tetap sehat, mandiri, aktif, dan produktif.

Diharapkan, penelitian ini tidak hanya memberikan gambaran tentang kondisi lansia di Indonesia tetapi juga dapat menjadi model bagi upaya-upaya masa depan dalam memastikan proses penuaan yang sehat. Dengan pendekatan yang tepat, Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang mendukung penuaan yang produktif dan berkualitas tinggi. (R)

Berita Lainnya

Selamat Idul Fitri

Berita Terbaru