28 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Menkes Budi: Pemeriksaan Rutin Minimal Setahun Sekali untuk Hindari Penyakit Berat

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Kendal (buseronline.com) – Menkes RI Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin untuk memperpanjang usia dan mengurangi risiko penyakit tidak menular di Indonesia. Saat meluncurkan program Integrasi Layanan Primer (ILP) di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada 19 Juli 2024, ia menyoroti prevalensi penyakit seperti jantung, stroke, dan kanker yang masih mendominasi penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia.

“Penyakit ini adalah penyakit kronis yang terjadi dalam waktu lama serta membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” katanya seperti dilansir dari Sehat Negeriku.

Ia menegaskan bahwa deteksi dini sangat penting dalam pencegahan penyakit-penyakit tersebut. “Jagalah tubuh tetap sehat, jangan sampai sakit,” tambahnya.

Menkes Budi menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan rutin, minimal sekali setahun, sangat dianjurkan untuk mengetahui riwayat kesehatan diri. “Kalau itu dideteksi lebih dini lima tahun sebelumnya, bisa dihindari sejak awal. Jadi, dia tidak akan kena stroke, tidak akan meninggal, umurnya akan panjang,” ujarnya.

Ia menyarankan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dasar yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol. “Jika hasilnya tidak sesuai, harus segera berobat ke puskesmas. Kalau di atas batas normal jangan panik, cepat datang ke Puskesmas, dikasih obat gratis, benar-benar gratis,” tuturnya.

Selain itu, pemeriksaan lain yang perlu dilakukan adalah cek lingkar perut atau Indeks Massa Tubuh (IMT). Batas aman lingkar perut pria adalah 90 cm, sementara untuk wanita 80 cm. Jika melebihi batas, harus segera dikontrol karena lemak perut yang berlebihan akan memicu masalah kesehatan yang serius seperti serangan jantung. “Paling mudah dilihat dari ukuran celana, kalau lebih dari 34 sudah obesitas, kalau 31-32 masih boleh,” jelasnya.

Menkes Budi juga menyampaikan bahwa kesehatan masyarakat berkaitan erat dengan visi Indonesia maju pada 2045. Saat itu, Indonesia diperkirakan menjadi negara maju dengan salah satu kriterianya adalah pendapatan per kapita penduduk mencapai Rp15 juta per bulan.

“Agar cita-cita tersebut terwujud, seluruh penduduk harus sehat. Kalau mau jadi Indonesia maju, orangnya harus sehat. Sehat itu harus dijaga jangan sampai sakit, caranya harus rajin ke Puskesmas untuk ukur empat itu, minimal setahun sekali. Kalau makin tua bolehlah enam bulan sekali. Kalau itu dijaga, Insya Allah usianya bisa mencapai rata-rata usia harapan hidup Indonesia, bahkan bisa lebih,” pesannya.

Program Integrasi Layanan Primer (ILP) yang diluncurkan Menkes Budi di Kabupaten Kendal ini adalah salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Program ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas, terutama dalam hal deteksi dini dan pencegahan penyakit tidak menular.

“Program ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam memastikan bahwa masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang mereka butuhkan, sehingga mereka bisa hidup lebih sehat dan produktif,” ungkapnya.

Dengan adanya program ILP, diharapkan masyarakat lebih sadar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin dan menjaga pola hidup sehat. Pemerintah juga berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas dan layanan kesehatan di seluruh Indonesia agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk di daerah-daerah terpencil.

Menkes Budi juga menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan diri dan keluarganya. “Kesehatan adalah investasi jangka panjang yang sangat berharga. Mari kita bersama-sama menjaga kesehatan kita demi masa depan yang lebih baik,” tutupnya. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru