Medan (buseronline.com) – Kemenkes RI berkomitmen untuk mengeliminasi kanker serviks dengan menargetkan 90% anak perempuan berusia 11-12 tahun menerima vaksin HPV lengkap. Upaya ini dikembangkan melalui acara “Kelas Jurnalis 3.0 Siap Imunisasi HPV di BIAS 2024” yang digelar di Hotel Santika Medan.
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI dr Prima Yosephine MKM membuka acara tersebut secara daring, didampingi Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou.
Acara ini juga menghadirkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut Drs Basarin Yunus Tanjung MSi, Prof dr Ayodhia Pitaloka Pasaribu MKed (Ped) SpA (K) PhD (CTM), dan Country Medical Lead MSD Indonesia, dr Mellisa Handoko Wiyono sebagai narasumber.
Kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia dengan 36.633 kasus tercatat pada 2021, menurut data Globocan.
Sebagai langkah konkret, Kemenkes menetapkan Rencana Aksi Nasional (RAN) dengan empat pilar, salah satunya fokus pada vaksinasi HPV, skrining, dan tata laksana.
Untuk mencapai target tersebut, vaksinasi HPV akan diberikan secara gratis kepada anak yang bersekolah melalui program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAS). Di Sumut, cakupan vaksinasi HPV baru mencapai 57,55% pada 2023.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut Drs Basarin Yunus Tanjung MSi mengakui tantangan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dan mengatasi kekhawatiran terkait imunisasi HPV. Oleh karena itu, keterlibatan berbagai pihak sangat penting untuk mempercepat capaian vaksinasi.
Prof dr Ayodhia Pitaloka Pasaribu menambahkan bahwa vaksinasi HPV sebaiknya diberikan kepada perempuan yang belum aktif secara seksual untuk efektivitas optimal. Ia juga menekankan pentingnya informasi yang tepat untuk orang tua mengenai manfaat vaksinasi HPV.
MSD Indonesia, sebagai mitra Kemenkes, berkomitmen mendukung target eliminasi kanker serviks. George Stylianou menyatakan, partisipasi aktif masyarakat dalam vaksinasi HPV adalah langkah kecil dengan dampak besar bagi kesehatan masa depan Indonesia.
Kegiatan ini menyoroti pentingnya imunisasi HPV sebagai bagian dari upaya preventif melawan kanker serviks, menggarisbawahi kebutuhan akan dukungan luas dan informasi yang akurat untuk mencapai target nasional. (R)
