27 C
Medan
Selasa, September 17, 2024

ACFFEST 2024 Sambangi Singkawang, Sineas Lokal Diajak Suarakan Antikorupsi Lewat Film

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Singkawang (buseronline.com) – Setelah menyambangi delapan daerah di Indonesia, Roadshow Movie Day dalam program Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) 2024 kini tiba di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Gelaran yang diselenggarakan di XXI Singkawang Grand Mall, diadakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan tujuan mengajak sineas lokal untuk menyuarakan pesan antikorupsi melalui seni film.

Kepala Sekretariat Kedeputian Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Guntur Kusmeiyano menjelaskan bahwa ACFFEST merupakan upaya KPK memberantas korupsi lewat media yang tidak terkesan keras seperti penindakan hukum.

“Melalui ACFFEST, sudah satu dekade, KPK memberantas korupsi melalui seni khususnya lewat film. Karena media ini, KPK tidak harus menggunakan suatu upaya yang terkesan keras seperti penindakan. Sehingga melalui film, seluruh lapisan masyarakat dapat tergugah nilai antikorupsinya dan menghindari perilaku koruptif,” ujar Guntur.

Menurutnya, film adalah media pendidikan yang sangat efektif, terutama untuk menyasar generasi muda. Film dengan tema pendidikan antikorupsi diharapkan bisa meningkatkan kesadaran akan bahaya korupsi dan mendorong generasi muda untuk tidak melakukan korupsi di masa mendatang.

Dalam acara ini, sutradara dan penulis naskah film terkenal seperti “Filosofi Kopi” dan “Keluarga Cemara 2”, Irfan Ramli, hadir sebagai narasumber. Ia berbagi tips kepada sineas yang hadir tentang bagaimana mengembangkan ide film yang dekat dengan tema yang diinginkan dalam kompetisi.

“Ide film bisa didapatkan dari mana saja, bahkan sesuatu yang remeh di sekitar kita. Tipsnya adalah dekatkan ide yang kita miliki dengan tema yang diinginkan atau diharuskan dalam kompetisi filmnya. Jangan lihat yang jauh, namun cari dan jeli dengan yang ada di sekitar kita lalu asah sensitivitas kita sebagai filmmaker,” ucap Irfan, penerima penghargaan Penulis Skenario Adaptasi Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2023.

Pawadi Jihad, sutradara pemenang kategori Film Pendek ACFFEST 2023, juga turut mengajak sineas lokal Singkawang untuk berpartisipasi dalam kompetisi ACFFEST. Ia berharap sineas lokal bisa menunjukkan kualitas mereka dalam menghasilkan film yang berdampak.

“Saya senang dengan antusias teman-teman di Singkawang, spirit dan semangatnya sangat besar dalam membangun ekosistem yang baik di perfilman. Semoga memberikan dampak yang baik bagi Singkawang khususnya dengan bergabung dalam kompetisi ACFFEST 2024,” ujar Pawadi, sutradara film “Pelat Merah”.

Agenda Roadshow Movie Day ini juga menyajikan film-film bertemakan antikorupsi, seperti “Pelat Merah” dari Kalimantan Barat dan “Kronik Puriwicara” dari Yogyakarta. Selain itu, diadakan pula Community Gathering untuk mendulang semangat dan minat di kalangan pemuda dalam mendukung program edukasi antikorupsi.

Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro, menyambut baik kegiatan ini dan menyampaikan apresiasinya kepada KPK atas perhatiannya kepada Kota Singkawang. Ia berharap sineas lokal dapat berperan dalam upaya edukasi antikorupsi melalui film.

“Dengan film, kita bisa langsung tersentuh, melalui karya seni ini kita dapat menyasar segmen muda hingga yang tua. Semoga film pendek ini menjadi suatu sindiran dan kritik atas sesuatu yang salah di sekitar kita. Semoga Singkawang dengan potensi besarnya, melalui sineas muda Singkawang dapat berkiprah dalam produksi film antikorupsi khususnya melalui ACFFEST 2024 yang diselenggarakan oleh KPK,” kata Sumastro.

Tahun ini, ACFFEST membuka beberapa kategori kompetisi, seperti Kompetisi Ide Cerita Film Antikorupsi dan Vertical Movie, yang telah ditutup pada 7 Juli 2024 dengan total 594 peserta. Sementara kategori sinemAksi masih dibuka hingga 31 Juli 2024, dan kompetisi Film Pendek Fiksi serta Animasi hingga 2 Oktober 2024. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru