25 C
Medan
Kamis, September 19, 2024

Kemenko Polhukam Pastikan Kesiapan Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam menyelenggarakan Rapat Koordinasi untuk membahas persiapan dan kesiapan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia di Hotel Borobudur Jakarta.

Plt Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Janedjri M Gaffar dalam pengantarnya menyampaikan bahwa Rakor ini bertujuan memastikan kunjungan Paus Fransiskus pada 3-6 September 2024 dapat berjalan tertib, aman, dan lancar sesuai arahan Menko Polhukam.

Fokus utama adalah kelancaran kegiatan Paus di Jakarta dan pengelolaan pergerakan WNI dari NTT ke Dilli terkait kegiatan Paus di Timor Leste.

“Pergerakan WNI dari NTT ke Dilli dalam jumlah besar memerlukan pengelolaan terkait aspek keamanan, kesehatan, dan logistik. Sementara itu, rangkaian kegiatan Paus di Jakarta juga harus dipastikan kelancarannya,” ujarnya seperti dilansir dari Polhukam.

Rapat tersebut dihadiri sekitar 120 peserta dari 40 kementerian/lembaga, TNI/Polri, pemerintah daerah terkait, unsur panitia kunjungan Paus Fransiskus dari Komisi Waligereja Indonesia (KWI), serta internal Kemenko Polhukam.

Sekretaris Umum Panitia Kunjungan Paus Fransiskus dari KWI, Rm Siswantoko menyampaikan bahwa persiapan rangkaian kegiatan di Jakarta sudah optimal.

Penggunaan Kompleks Gelora Bung Karno telah dipastikan untuk misa kudus di Stadion Utama GBK dan Stadion Madya A, dengan lapangan sepakbola tidak digunakan sesuai kesepakatan.

Kegiatan Paus Fransiskus selama di Jakarta akan diawali dengan kedatangan pada 3 September 2024, dilanjutkan dengan pertemuan kenegaraan di Istana Negara dan kegiatan internal dengan kalangan Katolik pada 4 September 2024.

Pada 5 September 2024, Paus akan bertemu Imam Besar Masjid Istiqlal dan tokoh agama, serta penyandang disabilitas di Gedung KWI, diakhiri dengan misa di Stadion Gelora Bung Karno yang akan dihadiri sekitar 87.000 umat Katolik. Kunjungan Paus diakhiri pada 6 September 2024 dengan upacara pelepasan menuju Papua Nugini.

Dalam diskusi, perwakilan kementerian/lembaga menyampaikan kesiapan masing-masing untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Paus di Jakarta dan Dilli, serta mengelola potensi pergerakan WNI dari Jayapura ke Vanimo, Papua Nugini.

“Rakor ini membuka informasi titik-titik persiapan tidak hanya di Jakarta dan perbatasan NTT-Timor Leste, tetapi juga perbatasan Papua-Papua Nugini,” ujar Janedjri.

Rakor ditutup dengan kesimpulan bahwa persiapan kunjungan Paus Fransiskus sudah berjalan baik, namun perlu langkah-langkah koordinasi lanjutan untuk memastikan kelancaran kegiatan dan pelayanan optimal bagi umat Katolik di Indonesia. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru