Jakarta (buseronline.com) – Lomba Bedah Data APBD kembali digelar dengan tujuan memperkuat pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam pembangunan nasional dan daerah. Acara ini dibuka oleh Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono di Aula Nagara Dana Rakca, Kementerian Keuangan, Jakarta.
“Saya sangat berharap, dengan terus dilakukan edukasi secara berkelanjutan, pengelolaan keuangan melalui instrumen APBN dan APBD akan menjadi semakin pruden, akuntabel, dan transparan. Juga memberikan sarana bagi masyarakat untuk terlibat mengawasi seluruh jalannya proses penganggaran dan belanja demi menciptakan APBN/APBD yang lebih berkualitas,” jelas Thomas Djiwandono.
Wamenkeu II mengapresiasi antusiasme generasi muda terhadap Lomba Bedah Data APBD 2024. Menurutnya, tingginya partisipasi menunjukkan kepedulian bersama untuk mengawal #UangKita di daerah.
Tahun ini, tercatat 1.440 tim dari 35 provinsi dan 4 tim dari Jeddah mengikuti seleksi tahap pertama, meningkat 26% dibandingkan tahun lalu. Seleksi tahap kedua menghasilkan 285 tim, yang kemudian dikerucutkan menjadi 50 tim terbaik untuk bersaing di tahap ketiga. Pada akhirnya, 10 tim terpilih sebagai finalis untuk bertanding di babak final.
Dalam pidatonya, Wamenkeu II juga mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) yang secara inovatif telah rutin melaksanakan kegiatan ini sebagai sarana sosialisasi dan akuntabilitas Kementerian Keuangan dalam mengelola keuangan negara.
Ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang berperan dalam kesuksesan acara ini, termasuk para guru yang terus mendampingi siswa-siswi mereka.
“Kepada 10 finalis Lomba Bedah Data APBD 2024, selamat bertanding dan jaga terus sportivitas. Tularkan semangat kalian kepada seluruh anak muda untuk selalu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” tegas Thomas Djiwandono.
Lomba Bedah Data APBD 2024 diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk terlibat aktif dalam pengawasan anggaran negara, sehingga tercipta pengelolaan keuangan yang lebih baik di masa depan. (R)
