Tebingtinggi (buseronline.com) – Dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga dan penimbunan bahan pokok di Kota Tebingtinggi, Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektor.
Rakor ini berlangsung di Ruang Mawar, Lantai 3 Balai Kota dan dipimpin Asisten Administrasi dan Umum, M Syah Irwan, yang mewakili Pj Wali Kota.
Rakor tersebut membahas berbagai isu penting terkait stok, ketersediaan, dan harga bahan pangan pokok strategis serta LPG dan BBM bersubsidi.
Dalam rapat tersebut, dilaporkan bahwa ketersediaan bahan pangan pokok per tanggal 29 Juli 2024 adalah sebagai berikut: beras 2.140,90 ton, terigu 174,84 ton, jagung 25,41 ton, minyak goreng 121,70 ton, kacang kedelai 57,49 ton, gula 377,27 ton, kacang tanah 40,78 ton, kacang hijau 31,57 ton, dan garam 194,27 ton.
Sementara itu, harga kebutuhan pokok pada bulan Juli 2024 berdasarkan data dari Badan Pangan Nasional adalah beras medium Rp13.100/kg, beras premium Rp15.400/kg, telur ras Rp30.000/kg, daging ayam ras Rp40.000/kg.
Kedelai lokal Rp11.400/kg, kedelai impor Rp12.000/kg, gula Rp17.500/kg, cabai merah Rp37.000-55.000/kg, cabai rawit Rp40.000-57.000/kg, bawang merah Rp36.500-41.500/kg, daging lembu Rp130.000-140.000/kg, dan daging kerbau beku Rp80.000/kg.
Penyaluran LPG tabung 3 kg selama Juni 2024 mencapai 2.228.000 tabung. Untuk mengendalikan inflasi, Pemerintah Kota Tebingtinggi telah melakukan beberapa upaya, termasuk perluasan area tanam, penyaluran cadangan pangan pemerintah, dan pemantauan rutin terhadap ketersediaan dan harga pangan. (R)
