27 C
Medan
Selasa, September 17, 2024

Presiden Jokowi Prediksi Ekonomi Digital Indonesia Capai Rp5.800 Triliun pada 2030

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Presiden Jokowi memproyeksikan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia akan mencapai Rp5.800 triliun pada tahun 2030.

Menurut Presiden, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh empat kali lipat pada tahun 2030, dengan estimasi nilai mencapai USD210-360 miliar. Selain itu, pasar pembayaran digital di Indonesia diperkirakan tumbuh 2,5 kali lipat, mencapai USD760 miliar atau setara dengan Rp12.300 triliun.

Presiden Jokowi menyebutkan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh bonus demografi yang akan terjadi pada 2030, dengan 68% populasi berada dalam usia produktif, termasuk generasi Y, Z, dan A. Saat ini, jumlah ponsel aktif di Indonesia mencapai 354 juta unit, melebihi jumlah penduduk yang mencapai 280 juta, dengan 185 juta pengguna internet.

Dalam acara tersebut, Presiden menekankan pentingnya transformasi digital di sektor ekonomi dan keuangan, serta peran teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dalam mempercepat perkembangan sektor ini. Presiden juga menyoroti peluang besar bagi UMKM untuk beradaptasi dengan digitalisasi, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital dan pembayaran digital.

Namun, Presiden Jokowi juga mengingatkan perlunya perlindungan konsumen dalam sektor ekonomi digital. Dia menginstruksikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk meningkatkan perlindungan terhadap masyarakat, mengingat rendahnya literasi keuangan yang masih ada di kalangan masyarakat.

Acara ini juga menjadi ajang peluncuran blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025-2030. Turut hadir dalam acara ini Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru