Jakarta (buseronline.com) – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menerima kunjungan dari Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia beserta staf, di kantor Badan Bahasa, Jakarta. Pertemuan ini bertujuan membahas inisiatif peningkatan kerja sama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan antara Indonesia dan Timor Leste.
Dalam kunjungannya, Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia Okto Dorinus Manik didampingi Sekretaris Kedua Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Dili, Pandu R Wicaksono. Kepala Badan Bahasa, E Aminudin Aziz, beserta staf menyambut kedatangan mereka.
Duta Besar Okto Dorinus Manik mengungkapkan rencananya untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib di tingkat Sekolah Dasar di Timor Leste. “Saya sudah bertemu dengan Presiden dan Menteri Pendidikan Timor Leste tentang kemungkinan menjadikan bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib di tingkat Sekolah Dasar agar para siswa memiliki dasar kompetensi bahasa Indonesia yang kuat,” ungkap Okto.
Ia juga menambahkan bahwa Timor Leste membutuhkan lebih banyak guru BIPA, baik lokal maupun dari Indonesia, dengan harapan kebutuhan ini dapat dipenuhi oleh Badan Bahasa selambat-lambatnya pada Januari 2025.
Pada pertemuan tersebut, E Aminudin Aziz menegaskan pentingnya pendekatan khusus dalam pembelajaran BIPA di Timor Leste. “Petakan saja guru yang sekarang ada, mengajar di mana saja. Fokus pada tempat pembelajaran BIPA-nya sehingga Badan Bahasa dapat memperoleh gambaran tentang kebutuhan jumlah guru BIPA di Timor Leste,” ujarnya.
Selain itu, pertemuan ini juga membahas penempatan pengajar bahasa Indonesia di sekolah-sekolah setingkat SMA di Timor Leste. Pengajar ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia siswa dan membuka peluang lebih luas untuk pendidikan dan karier.
Penguatan kompetensi pengajar lokal BIPA juga menjadi prioritas, dengan rencana menugasi pengajar BIPA dari Indonesia sebagai mentor bagi pengajar lokal di Timor Leste. Para mentor ini akan memberikan pelatihan dan bimbingan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengajarkan bahasa Indonesia dengan metode yang lebih efektif.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Bahasa Indonesia di Timor Leste dan mempererat hubungan bilateral antara kedua negara, khususnya di bidang pendidikan dan budaya. (R)