29 C
Medan
Minggu, November 24, 2024

Kemendikbudristek Gelar Sosialisasi Kurikulum Merdeka untuk Implementasi di Seluruh Indonesia

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Kemendikbudristek RI menggelar Workshop Pendidikan untuk mensosialisasikan Kurikulum Merdeka. Acara ini bertujuan untuk menyampaikan kebijakan kurikulum terbaru kepada seluruh ekosistem pendidikan dan pemerintah daerah agar dapat diimplementasikan secara efektif.

Plt Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Yogi Anggraena menyampaikan bahwa dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 12 Tahun 2024, Indonesia resmi beralih dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka.

Satuan pendidikan yang belum melaksanakan Kurikulum Merdeka dapat menggunakan Kurikulum 2013 hingga tahun ajaran 2025/2026, dan diwajibkan menerapkan Kurikulum Merdeka paling lambat pada tahun ajaran 2026/2027, sementara untuk daerah tertinggal diberi tenggat waktu hingga 2027/2028.

“Saat ini lebih dari 95 persen satuan pendidikan formal telah menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2024/2025. Namun, masih ada sekitar 5 persen yang belum mengadopsi kurikulum baru ini, terutama di daerah yang belum terpapar informasi dan teknologi. Ini menjadi tantangan bagi kami,” ungkap Yogi.

Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan turut mendukung penerapan Kurikulum Merdeka, yang dianggap sangat relevan untuk membantu siswa menemukan minat dan bakat mereka sejak dini.

“Indonesia membutuhkan anak-anak yang lebih banyak menjadi spesialis, bukan hanya sekedar generalis. Kurikulum ini dapat membantu peserta didik menentukan arah karier mereka lebih awal,” ujar Putra.

Kepala Seksi SD Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Kota Jakarta Timur Sapto Riyadi memastikan bahwa kebijakan ini akan sampai ke semua sekolah.

“Kami terus mengawal kebijakan dari kementerian dan memastikan bahwa semua siswa telah menerima akun belajar.id. Guru juga dapat mengakses Platform Merdeka Mengajar untuk meningkatkan kompetensi siswa,” katanya.

Dengan sosialisasi ini, Kemendikbudristek berharap dapat menyiapkan peserta didik sesuai dengan kebutuhan zaman mereka, sehingga mereka lebih siap menghadapi masa depan dengan kemampuan yang relevan. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru