Bandung (buseronline.com) – Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis dan Hari Anak Nasional 2024, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, bekerja sama dengan Indonesia Muda Untuk Tuberkulosis dan Otsuka Group, menyelenggarakan kampanye TBC yang menargetkan anak-anak dan pemuda.
Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai TBC melalui penyebaran informasi dan deteksi dini kasus, sejalan dengan target eliminasi TBC di Indonesia pada 2030.
TBC masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Berdasarkan WHO Global Tuberculosis Report 2023, terdapat 10,6 juta orang di dunia yang jatuh sakit karena TBC dan sebanyak 1,3 juta orang meninggal akibat penyakit ini.
Indonesia termasuk dalam delapan negara yang menyumbang 2/3 kasus TBC di seluruh dunia, menempati posisi kedua setelah India dengan 1.060.000 kasus baru dan 134.000 kematian setiap tahunnya.
Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr Yudhi Pramono MARS menyatakan bahwa anak-anak lebih rentan terhadap TBC karena perkembangan tubuh yang belum sempurna. Beberapa kelompok anak yang berisiko tinggi terinfeksi TBC antara lain anak di bawah usia lima tahun, anak dengan HIV, anak dengan gizi buruk, serta anak yang kontak erat dengan pasien TBC.
“Peringatan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli merupakan momentum untuk mendorong lebih banyak populasi anak yang dapat terpapar informasi dan layanan TBC, serta meningkatkan upaya pencegahan dan pengobatan TBC di masyarakat,” ujar dr Yudhi di Bandung, seperti dilansir dari Sehat Negeriku.
Dalam salah satu sesi acara, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meluncurkan penggunaan alat Portable X-Ray untuk skrining TBC, khususnya dalam upaya mencapai target penemuan kasus dan pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).
Indonesia telah memiliki 25 unit Portable X-Ray yang akan didistribusikan ke 15 kabupaten/kota di sembilan provinsi prioritas, termasuk Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sumut, dan Maluku.
Setelah peluncuran di Bandung, diharapkan wilayah lain yang menerima Portable X-Ray dapat melakukan Active Case Finding mulai Agustus 2024. Skrining TBC ini diintegrasikan dengan skrining kanker paru menggunakan Portable X-Ray, melalui metode paralel yang mencakup skrining gejala TBC dan pemeriksaan radiografi toraks.
Kampanye TBC yang berlangsung di Gedung Sate, Kota Bandung selama tiga hari, mulai Jumat (2/8/2024) hingga Minggu (4/8/2024), mencakup pameran dan talk show edukasi TBC untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat. Setiap harinya, diadakan talkshow dengan tema berbeda, fokus pada pentingnya deteksi dini, pencegahan, serta peran keluarga dan komunitas dalam penanggulangan TBC.
Selain talk show, acara juga diisi dengan pameran dan permainan edukatif tentang TBC, dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat melalui pendekatan interaktif dan menyenangkan.
Partisipasi aktif dari berbagai kalangan masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, diharapkan dapat memberikan informasi yang mudah dipahami dan diingat.
Dengan inisiatif ini, pemerintah berharap dapat menggalang dukungan dari berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung program-program pemerintah dalam upaya eliminasi TBC di Indonesia. (R)