Jakarta (buseronline.com) – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengeluarkan klarifikasi terkait kutipan viral di media sosial yang menyebut bahwa konsumsi susu Ultra High Temperature (UHT) dapat meningkatkan risiko diabetes dan gagal ginjal pada anak-anak.
Ketua Umum IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso SpA(K) menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan dirinya tidak pernah menyatakan hal tersebut.
Menurut dr Piprim, peningkatan angka diabetes pada anak-anak lebih disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, termasuk konsumsi makanan ultra processed food (UPF) yang tinggi gula dan zat tambahan lainnya.
“Yang dimaksud sebenarnya adalah diabetes tipe 2 yang mulai banyak terjadi pada anak remaja akibat gaya hidup yang tidak sehat, terutama pola makan dengan banyak asupan ultra processed food, tinggi gula, dan zat tambahan lainnya,” jelasnya dalam keterangan di Jakarta.
Lebih lanjut, dr Piprim menekankan pentingnya mengonsumsi makanan asli (real food) seperti ikan, unggas, daging, dan telur.
Dia juga mengingatkan agar susu tidak dianggap sebagai super food yang bisa dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
“Susu UHT sebenarnya boleh-boleh saja diberikan kepada anak, tetapi bukan sebagai super food. Batasilah konsumsi susu hingga 200 ml sehari,” tambahnya.
Piprim menutup dengan mengimbau para orang tua untuk lebih fokus pada pemberian makanan yang sehat dan alami kepada anak-anak mereka.
“Intinya, susu UHT boleh diberikan pada anak, tapi jangan dianggap sebagai super food. Orang tua diimbau fokus pada pemberian real food untuk anak-anak,” pungkasnya. (R3)