Medan (buseronline.com) – Keberadaan dokter-dokter asing di RS Adam Malik dalam misi kemanusiaan dan bakti sosial dari Kementerian Kesehatan bukanlah ancaman bagi dokter lokal. Mereka hadir untuk mendukung kegiatan bakti sosial dari King Fahd Arab Saudi dan tidak berpraktik seperti dokter umum.
Hal ini disampaikan Ketua Tim Kerja SDM Kesehatan Dinas Kesehatan Medan dr Zulheri MKM.
Ia menjelaskan bahwa sekitar 20 hingga 30 dokter asing dari Arab Saudi berada di RS Adam Malik untuk membantu masyarakat dalam menangani bedah torak, kardio, dan vaskular.
Di Kota Medan, hanya ada 13 dokter spesialis bedah torak, kardiak, dan vaskular, sehingga masih kekurangan tenaga medis di bidang ini.
Dokter asing tersebut diberi batas waktu bekerja selama dua tahun dengan kemungkinan perpanjangan satu kali selama dua tahun lagi.
Dalam kegiatan bakti sosial ini, para dokter asing tidak menerima bayaran. Hingga saat ini, belum ada penolakan dari dokter lokal terhadap kehadiran mereka.
Sedangkan, Direktur SDM Pendidikan dan Penelitian RS Adam Malik dr Faisal Habib SpJP (K) menegaskan bahwa kedatangan para dokter asing dari Arab Saudi adalah dalam rangka misi kemanusiaan dan bakti sosial.
Mereka bukan pegawai tetap RS Adam Malik, melainkan hanya membantu melakukan operasi pada pasien-pasien di Sumut. “Mereka juga membawa fasilitas dan alat yang dibutuhkan pasien,” ujarnya.
Kedatangan dokter asing ini merupakan inisiatif dari Kementerian Kesehatan dan Yayasan King Salman dalam menangani kasus jantung pada anak.
“Banyak kasus jantung pada anak yang tidak lagi perlu dikirim ke Jakarta, jadi kita dapat melakukan perawatan di sini,” jelas dr Faisal.
Sementara itu, Sekretaris IDI Medan dr Galdy Wafie SpAn juga menyambut baik kehadiran dokter asing tersebut. Ia menegaskan bahwa mereka datang untuk misi kemanusiaan dan bakti sosial, bukan sebagai pekerja tetap.
“Kalau mereka ingin berpraktik di Kota Medan, selama sesuai dengan undang-undang yang ada, IDI sangat menyambut baik,” katanya.
Kehadiran dokter asing ini dianggap tidak mengancam dokter lokal dan justru membantu dalam pengabdian kepada masyarakat.
Mereka juga berperan dalam proses transfer pengetahuan kepada dokter lokal, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kemandirian medis di Medan. (R)