27 C
Medan
Selasa, September 17, 2024

Sumut Komitmen Hapus Kemiskinan Ekstrem: Penurunan Signifikan dan Inovasi Terbaru

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Penjabat Gubernur Sumut Dr Agus Fatoni menegaskan komitmennya dalam mendukung program pemerintah pusat untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem.

Dalam rapat koordinasi (rakor) Regional Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2024 yang digelar di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Fatoni memaparkan kemajuan signifikan yang dicapai.

Menurut Fatoni, tingkat kemiskinan di Sumut telah menurun dari 8,15% pada Maret 2023 menjadi 7,99% pada Maret 2024. Pencapaian ini lebih baik dibandingkan angka nasional yang tercatat sebesar 9,03%. Jumlah penduduk miskin di Sumut juga mengalami penurunan dari 1.240.000 jiwa pada tahun lalu menjadi 1.228.000 jiwa.

Yang lebih menggembirakan, tingkat kemiskinan ekstrem di Sumut menurun drastis dari 1,41% pada Maret 2022 menjadi 0,78% pada Maret 2023. Dengan jumlah penduduk miskin ekstrem berkurang dari 212.810 jiwa menjadi 118.420 jiwa, Sumut menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan rata-rata nasional yang sebesar 1,12%.

Untuk mendukung pencapaian ini, Pemprov Sumut meluncurkan berbagai inovasi, termasuk pemasangan sambungan listrik bagi rumah tangga miskin, Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin Produktif (MAPRO), dan penyediaan jaminan kesehatan.

Selain itu, program penanganan rumah tidak layak huni, bus kesehatan bergerak, dan bantuan sarana produksi pertanian juga diterapkan untuk memberdayakan masyarakat miskin.

Fatoni menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani kemiskinan ekstrem. Ia berharap dukungan tambahan dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya, serta penguatan data dan sistem informasi kemiskinan agar penanganan lebih tepat sasaran.

Rakor ini dihadiri pejabat tinggi Kemenko PMK, kepala dinas terkait, dan perwakilan lembaga non-pemerintah yang fokus pada isu kemiskinan.

Diskusi membahas berbagai tantangan dan solusi inovatif untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem, dengan harapan bahwa koordinasi yang solid akan membawa Indonesia lebih dekat pada target penghapusan kemiskinan ekstrem 2024. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru