Medan (buseronline.com) – Dalam sebuah operasi yang dramatis, Polrestabes Medan berhasil mengamankan dua pelaku utama dalam kasus pembacokan anggota TNI AD, Prada D. Insiden kekerasan ini terjadi, Minggu (4/8/2024) pagi dan melibatkan sekelompok anggota ormas dan geng motor.
Kedua pelaku yang ditangkap adalah DM (34) dan RDS (35). DM, yang berlokasi di Jalan Orde Baru, Kecamatan Medan Barat, dan RDS, warga Jalan Nusa Indah, Kelurahan Helvetia Tengah, telah diamankan di lokasi yang berbeda.
Penangkapan ini terjadi setelah mereka terlibat dalam serangan brutal terhadap Prada D, yang kini dirawat intensif di ICU RS Putri Hijau Medan.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Teddy JS Marbun dalam konferensi persnya di Mapolrestabes, Selasa malam, mengungkapkan kronologi kejadian. Pada Sabtu (3/8/2024) sore, korban dan rekan-rekannya sesama anggota TNI sedang menikmati kopi di sebuah kafe di Jalan Iskandar Muda.
Pada Minggu dini hari, mereka pindah ke sebuah angkringan di Simpang Tugu SIB, Jalan Gatot Subroto, ketika tiba-tiba dua mobil, Fortuner putih dan Avanza silver, muncul dan membawa sekelompok pria yang langsung mendatangi mereka.
“Salah satu pelaku yang mengenakan baju hitam mendorong dada Pratu AS, sementara DM memukul wajah Pratu AS hingga terjatuh. Serangan dari para pelaku yang merupakan anggota ormas berlanjut hingga mengakibatkan luka pada beberapa anggota TNI,” jelas Kombes Teddy.
Prada D yang terpisah dari rekan-rekannya kemudian dikejar hingga ke Jalan Sekip, di mana ia diserang oleh TT dan anggota geng motor lainnya. Prada D dipukul, ditendang, dan dibacok dengan senjata tajam hingga tak berdaya. Rekan-rekannya segera membawanya ke rumah sakit.
Polisi telah menetapkan DM dan RDS sebagai tersangka, sementara tiga pelaku lainnya, TT, MJS, dan MIR, masih dalam pengejaran. Kombes Teddy mengimbau para pelaku untuk segera menyerahkan diri guna menghindari dampak yang lebih buruk.
Polisi juga tengah menyelidiki apakah para pelaku berada di bawah pengaruh narkoba atau alkohol saat kejadian. “Kami meminta para pelaku untuk menyerahkan diri ke Polrestabes Medan agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan,” tegasnya.
Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut, dengan para pelaku diancam dengan hukuman di atas lima tahun penjara sesuai Pasal 170 Ayat 2 Jo Pasal 351 KUHP. Dengan langkah cepat dan tegas dari Polrestabes Medan, diharapkan keadilan bagi korban dan ketertiban masyarakat dapat segera terwujud. (R)
