Medan (buseronline.com) – Penanganan Kasus Luar Biasa (KLB) Malaria dan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Provinsi Sumut, semakin intensif. Dinas Kesehatan Sumut (Dinkes Sumut) telah mengirimkan tim khusus ke Nisel untuk bergabung dengan tim dari pusat yang sudah berada di lokasi.
Plt Kepala Dinkes Sumut Drs Basarin Yunus Tanjung MSi mengungkapkan bahwa tim dari Dinkes Sumut yang terdiri dari lima orang akan melakukan berbagai tugas di lapangan. Tim ini akan membawa logistik penting, termasuk 200 kotak Obat Malaria (OAM) DHP, 5 kotak Obat Malaria (OAM) Primaquin, dan satu paket Lab Kit Malaria.
Tim pusat yang sudah ada sebelumnya membawa RDT Combo dan NS1 untuk skrining DBD, 1.000 tes RDT Malaria, 50 liter insektisida, serta 1.000 kelambu berinsektisida (LLIN). Mereka juga menyediakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita.
Sejak Januari hingga 17 Agustus 2024, Nisel telah mencatat 730 kasus Malaria dan 248 kasus DBD. Kasus DBD juga meluas ke Pulau-Pulau Batu dengan tambahan 20 kasus di berbagai lokasi seperti Pasar Pulau Tello dan Onaya.
Untuk menangani KLB ini, telah dibentuk posko di Teluk Dalam dan dua pos penanggulangan di Pulau Tello dan Pulau Simuk. Rapat koordinasi dengan BPBD Sumut juga telah dilakukan pada 16 Agustus 2024.
Tim Dinkes Sumut akan melakukan skrining, pengobatan, perawatan pasien, foging, penyemprotan dinding rumah (IRS), serta edukasi kepada masyarakat. Selain itu, surveilans ketat akan dilakukan untuk memantau perkembangan situasi.
Kepala Dinkes Nisel dijadwalkan turun ke lapangan bersama Danramil pada 19 Agustus 2024. Sementara itu, Bupati Nisel bersama Forkopimda akan mengunjungi Pulau-Pulau Batu pada 21 Agustus 2024, didampingi oleh Tim Dinkes Sumut.
Rapat koordinasi lebih lanjut juga direncanakan pada malam yang sama di Aula Rumah Dinas Bupati Nisel. (P3)