28 C
Medan
Kamis, September 12, 2024

Indonesia Raih Surplus Keseimbangan Primer Pertama Sejak 2012

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Untuk pertama kalinya sejak tahun 2012, Indonesia mencatatkan surplus keseimbangan primer. Pencapaian bersejarah ini diumumkan Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Paripurna DPR, Selasa, yang membahas tanggapan pemerintah terhadap Pandangan Fraksi atas Rancangan Undang-Undang tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN (RUU P2APBN) Tahun Anggaran 2023.

“Pada tahun 2023, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) mencatatkan beberapa prestasi yang cukup menonjol. Pertama, keseimbangan primer mencatat positif pertama kali sejak 2012. Kedua, surplus laporan operasional ini juga pertama kali terjadi sejak penerapan basis accounting akrual tahun 2025. Ketiga, kenaikan ekuitas pemerintah atau negara tanpa melalui revaluasi pertama kali terjadi sejak tahun 2015,” kata Sri Mulyani.

Surplus ini menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam mengelola fiskal dengan baik, meskipun menghadapi tantangan global yang signifikan. Penerimaan negara yang melampaui target, terutama dari sektor perpajakan, menjadi salah satu faktor utama di balik pencapaian ini.

Penerimaan pajak yang kuat menunjukkan bahwa kebijakan perpajakan dan administrasi yang efisien memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia. Sri Mulyani menekankan pentingnya menjaga agar tax ratio terus meningkat.

“Secara internal, tax ratio dipengaruhi oleh struktur ekonomi, kebijakan perpajakan, dan sistem administrasi perpajakan yang harus terus diefisiensikan. Dari sisi eksternal, Pemerintah menghadapi tantangan situasi global yang menantang. Kami juga terus bekerja sama dalam forum global taxation agar Indonesia tidak terancam oleh base erosion profit shifting praktik penghindaran pajak antar negara,” jelasnya.

Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan ketahanan ekonomi Indonesia, tetapi juga menunjukkan bahwa pengelolaan fiskal yang prudent dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi perekonomian negara. Pemerintah akan terus berupaya memperbaiki sistem perpajakan dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan pencapaian ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan di masa depan. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru