24 C
Medan
Jumat, September 13, 2024

Ketua DPC PDIP Taput Nikson Nababan: Bupati Itu Pemimpin Pemerintahan, Bukan Pemimpin Adat

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Tarutung (buseronline.com) – Bupati adalah pemimpin pemerintahan dan bukan pemimpin adat. Tentang majunya Satika Simamora SE MM (istrinya) yakni untuk melanjutkan pembangunan di Taput yang sudah baik untuk ditingkatkan sehingga kesejahteraan rakyat pun semakin merata.

Kedua isu yang sengaja ditiupkan pihak lain tersebut disampaikan Ketua DPC PDIP Taput Dr Drs Nikson Nababan MS disela sela acara konsolidasi partai PDIP di dua Kecamatan yakni Pangaribuan dan Sipahutar, Rabu (21/8/2024).

Pengurus Anak Cabang (PAC) Kecamatan Pangaribuan dan PAC Kecamatan Sipahutar DPC PDIP Taput menyatakan solid bergerak mendukung bakal calon Satika Simamora-Sarlandy Hutabarat untuk maju di Pilkada Taput 2024. Pasangan calon (Paslon) ini dikenal sangat merakyat.

Dukungan soliditas pergerakan kader PDIP itu terungkap pada agenda konsolidasi partai PDIP tingkat pengurus tingkat kecamatan (PAC) di Kecamatan Pangaribuan dan Kecamatan Sipahutar.

Pekikan “Merdeka” pun menggema begitu Ketua DPC PDIP Taput Nikson Nababan didampingi Sekretaris DPC dan Ketua BMI Taput Rudy Zainal tiba di lokasi.

Tampak ratusan kader PAC PDIP termasuk pengurus ranting dan anak ranting di dua Kecamatan berbaur dengan ratusan relawan Satika Simamora-Sarlandy Hutabarat.

Badan dan sayap PDIP, seperti Banteng Muda Indonesia (BMI), Relawan Pembela Demokrasi (Repdem) dan Taruna Merah Putih (TMP) juga turut meramaikan agenda tersebut.

Terdengar pekik “Hu Haholongi Do Ho Satika Simamora, Berkarya Berkelanjutan, Dang Acci Ceng Berbuat Baik,” menggema disuarakan para hadirin sembari menyatakan siap bergerak mendukung Satika Simamora-Sarlandy Hutabarat maju di Pilkada Taput.

Isu Dinasti dan Jender

Didaulat memberikan sambutan, Nikson Nababan menyatakan niat istrinya, Satika Simamora maju di Pilkada Taput adalah demi keberlanjutan program pembangunan yang telah ia kerjakan selama 10 tahun memimpin Taput. Pembangunan masih akan terus berlanjut, dan itu akan dilanjutkan Satika Simamora-Sarlandy Hutabarat untuk berjuang demi memakmurkan rakyat.

“Jadi berjuang untuk mendudukkan Satika Simamora-Sarlandy Hutabarat, pada akhirnya juga untuk kita semuanya. Untuk masyarakat. Maka perjuangan ini adalah perjuangan partai dan perjuangan rakyat,” ujar Nikson.

Ketua DPC PDIP Taput itu pun sejenak bernostalgia selama 2 periode (2014-2024) menjadi Bupati Taput. Menyampaikan kembali program-program pembangunan yang telah dikerjakan.

Pembangunan jalan Hotmix hingga ke dusun-dusun, berobat gratis di Puskesmas. Bantuan Alsintan kepada petani, pembukaan jalan dan jalan usaha tani (JUT), pengolahan lahan gratis menggunakan traktor dan program pembangunan yang lain dipaparkan secara gamblang.

“Program pembangunan yang belum sepenuhnya direalisasikan akan dilanjutkan oleh Satika Simamora-Sarlandy Hutabarat. Itulah keberlanjutan,” kata Nikson.

Nikson kemudian menyinggung isu jender (perempuan jadi pemimpin), yang sengaja dihembuskan pihak tertentu untuk menjegal langkah Satika Simamora bertarung di Pilkada Taput.

Menurutnya, seorang perempuan jadi Bupati, mestinya jangan dikaitkan dengan adat-istiadat, sebagaimana lazimnya kaum bapak yang menjadi ketua adat. “Bupati itu pemimpin pemerintahan, pemimpin administrasi. Bukan pemimpin adat. Jadi harus dibedakan,jangan keliru,” sebutnya.

Lalu soal isu dinasti yang juga sering dihembuskan oleh segelintir orang. Nikson berpendapat tidak tepat dilekatkan dengan pencalonan Satika Simamora. Karena menurutnya, pengertian dinasti yang sebenarnya adalah ketika seseorang sedang menduduki suatu jabatan atau kekuasaan. Kemudian menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan keluarganya, kelanggengan kekuasaannya.

“Nah, saya sudah pensiun jadi bupati sejak bulan April lalu. Selama saya menjabat pun, tidak pernah menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan keluarga. Jadi isu dinasti yang dialamatkan ke kita tidak tepat. Harus kita luruskan,” kata Nikson dengan wajah simpatiknya dan dikenal tidak pendendam itu.

Sebagaimana diketahui bahwa penanganan/urusan SMA/SLTA sudah menjadi ranah Pemprov, namun atas kepedulian Nikson Nababan untuk memajukan dunia pendidikan, berpadu dengan kerinduan warga akhirnya Nikson membangun gedung SMAN 2 Pangaribuan.

Setelah terbangunnya SMAN 2 Pangaribuan akhirnya para orang tua sangat terbantu tidak lagi mengeluarkan biaya besar harus menyekolahkan anak mereka ke kota Tarutung. “Biaya ongkos,biaya kost dan pengeluaran lainnya menjadi teririt. Terima kasih banyak kami ucapkan kepada bapak Nikson Nababan dan kami sepakat untuk mendukung pasangan Satika Simamora -Sarlandy Hutabarat karena sentuhan karya Nikson-Sarlandy selama ini sudah kami nikmati,sedangkan calon yang lain itu belum jelas diketahui,” ujar Oppu Ramot Gultom warga Pangaribuan meresponi dengan jempolnya. (T1)

Berita Lainnya

Berita Terbaru