Medan (buseronline) – Wali Kota Medan Bobby Nasution menyatakan dukungan penuh terhadap pembangunan Halte Percontohan Bus Rapid Transit (BRT) BS13 di Lapangan Merdeka, Medan. Proyek ini merupakan bagian dari pengembangan infrastruktur transportasi umum di wilayah Medan, Binjai, dan Deliserdang (Mebidang) oleh Kementerian Perhubungan RI.
Hal ini disampaikan Bobby Nasution saat menghadiri acara peletakan batu pertama halte percontohan tersebut di Jalan Balai Kota, Kecamatan Medan Barat.
“Kami berkomitmen mendukung program ini sebagai upaya mengatasi kemacetan dan memberikan rasa aman serta nyaman kepada masyarakat dalam menggunakan transportasi umum,” ujar Bobby Nasution.
Acara tersebut turut dihadiri Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Irjen Pol Risyapudin Nursin, Sekda Sumut Arief Sudarto Trinugroho, Wali Kota Binjai Amir Hamzah, serta berbagai pejabat dan unsur Forkopimda Kota Medan.
Bobby menekankan pentingnya peran transportasi umum dalam pengembangan kota yang maju dan menyatakan bahwa Pemko Medan telah menyiapkan 60 bus listrik untuk mendukung proyek ini.
“Nantinya, bus listrik ini akan menggantikan bus BTS yang sudah beroperasi saat ini,” tambah Bobby.
Untuk menarik minat masyarakat dalam menggunakan layanan BTS yang diberi nama Trans Metro Deli, Pemko Medan juga menggratiskan tarif transportasi umum tersebut.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Irjen Pol Risyapudin Nursin menyambut baik kebijakan tersebut dan mengapresiasi langkah Wali Kota Medan dalam mempromosikan penggunaan transportasi umum.
“Ini merupakan amanat dari undang-undang, bagaimana kita dapat menghadirkan layanan angkutan massal kepada masyarakat,” katanya.
Pembangunan Halte Percontohan BRT BS13 di Lapangan Merdeka ini ditargetkan akan selesai pada bulan Desember 2024. Kadis Perhubungan Medan Iswar mengungkapkan bahwa selama pembangunan berlangsung, pihaknya akan berkolaborasi dengan Kepolisian untuk melakukan pengalihan arus lalu lintas.
BRT Mebidang ini direncanakan memiliki 32 stasiun, 527 unit bus, 696 pemberhentian, dan melayani 13 rute perjalanan sepanjang 561 km, dengan 21 km jalur khusus. Proyek ini diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi umum, serta menjadi percontohan bagi kota-kota lain di Indonesia. (R)