Medan (buseronline.com) – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, melalui Balai Besar POM di Medan menyerahkan Sertifikat Izin Penerapan Cara Pembuatan Produk Olahan yang Baik (CPPOB) kepada Poltekkes Kemenkes Medan. Penyerahan ini berlangsung dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Poltekkes Medan, Jumat.
Acara ini dibuka oleh Direktur Poltekkes Medan Dr RR Sri Arini Winarti Rinawati SKM MKep. Ia menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk meluncurkan aplikasi digital “Satu Poltekkes” dan sistem Digifast yang dirancang untuk pengembangan sistem pembelajaran.
Selain itu, acara juga membahas Rencana Induk Pengembangan (RIP) dan Rencana Strategis (Renstra) Poltekkes hingga tahun 2029.
Sertifikat CPPOB yang diterima Poltekkes Medan merupakan hasil dari pendampingan intensif yang dilakukan oleh BBPOM Medan terhadap produk hilirisasi yang dihasilkan oleh Poltekkes.
Produk tersebut adalah mie kering dengan tambahan bahan alami berupa daun kelor, yang diproduksi oleh UMKM binaan Poltekkes di bawah naungan Perusahaan Usaha Jaya Gizi, berlokasi di Kabupaten Deliserdang.
Proses pengajuan sertifikat ini dimulai sejak akhir Juli 2024, dengan rangkaian konsultasi online terkait persiapan dokumen yang diperlukan. Pada 20 Agustus 2024, tim BBPOM melakukan kunjungan ke fasilitas produksi untuk mendampingi proses upload dokumen ke sistem e-sertifikasi.
Setelah melalui evaluasi, sertifikat CPPOB tersebut akhirnya diterbitkan pada 28 Agustus 2024 dan diserahkan secara resmi Kepala BBPOM Medan Drs Martin Suhendri Apt MFarm.
Acara FGD ini juga dihadiri secara daring Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan, dr Sri Wahyuni MSc dan Dewan Pengawas Poltekkes, Dra Rita Endang Apt MKes yang memberikan apresiasi atas keberhasilan kolaborasi antara Poltekkes dan BPOM.
Mereka berharap, model kerjasama ini dapat menjadi contoh yang dapat diterapkan di Poltekkes lain di seluruh Indonesia.
Dengan sertifikat CPPOB ini, Poltekkes Medan semakin memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya fokus pada pengembangan sumber daya manusia, tetapi juga berperan aktif dalam hilirisasi produk yang bermanfaat bagi masyarakat luas. (R)