Jakarta (buseronline.com) – Kemendikbudristek RI menggelar diskusi bertajuk “Peluang Mengembangkan Kerajinan Tradisi Nusantara di Tangan-tangan Muda” sebagai bagian dari Pameran Kriyanusa 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Sabtu. Diskusi ini menyoroti pentingnya program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tekun Tenun dan Kriya dalam mengembangkan keterampilan kewirausahaan di kalangan generasi muda Indonesia.
Plt Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin menyatakan bahwa PKW Tekun Tenun dan Kriya, yang telah berlangsung sejak 2020, merupakan kolaborasi antara Kemendikbudristek dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).
Program ini bertujuan untuk melahirkan wirausaha muda yang tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga mampu membuka lapangan pekerjaan dan mempromosikan kebanggaan terhadap budaya lokal.
“PKW membuka peluang bagi generasi muda untuk terus mengasah kemampuan diri agar menjadi wirausaha muda yang tangguh, hebat, dan menginspirasi banyak orang,” ujar Tatang.
Diskusi ini juga menghadirkan Ketua Dekranasda Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Harta Rohana Situmorang, yang menyampaikan bahwa PKW telah memberikan dampak positif bagi generasi muda di daerahnya.
Program ini membantu mereka mengembangkan keterampilan menenun tanpa harus mengeluarkan biaya besar, dengan dukungan alat tenun yang disediakan secara gratis.
“PKW di Kabupaten Samosir telah berhasil meningkatkan keterampilan generasi muda, mengurangi pengangguran, dan melestarikan tradisi menenun,” kata Rohana.
Salah satu lulusan PKW dari Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Maria Devita menceritakan pengalamannya dalam mengikuti program ini.
Devita, yang belajar menenun dari ibunya, telah berhasil membuat ratusan karya tenun yang kini dipasarkan melalui media daring.
“Pengalaman mengikuti PKW sangat berarti bagi saya. Selain mengembangkan keterampilan, saya juga berhasil memasarkan produk tenun hingga ke luar NTT,” ungkap Devita.
Desainer muda dan pengusaha, Ariy Arka, juga memberikan apresiasi terhadap program PKW Tekun Tenun. Ia melihat program ini sebagai sarana yang efektif dalam mempersiapkan generasi muda untuk terjun ke dunia industri dan menjadi wirausaha yang siap bersaing.
“PKW diharapkan terus melahirkan desainer muda yang tidak hanya berorientasi pada pendapatan, tetapi juga mengangkat budaya tenun Nusantara ke tingkat internasional,” ujar Ariy.
Para narasumber sepakat bahwa program PKW Tekun Tenun dan Kriya harus terus dilanjutkan untuk menginspirasi lebih banyak generasi muda dalam mengembangkan kerajinan tradisional sekaligus meningkatkan perekonomian lokal. (R)