25 C
Medan
Kamis, September 19, 2024

Kolaborasi Global Seniman: Hasilkan Karya Inovatif

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Program Residensi Pemajuan Kebudayaan yang digagas Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, telah menjadi wadah kolaborasi bagi seniman lintas negara dalam upaya memajukan kebudayaan Indonesia.

Sebanyak 18 peserta internasional yang berpartisipasi dalam program ini, bersama dengan 30 peserta nasional dan 23 peserta lokal di berbagai lokasi, telah berhasil menyelesaikan residensi mereka dan menghasilkan berbagai karya kolaboratif.

Di Pekanbaru, Riau, para peserta yang terbagi dalam empat grup menghasilkan karya musikalisasi dari tradisi lisan setempat. Grup Satu menampilkan karya musik elektro-akustik eksperimental bertajuk “UTOPIALLITY Vol. 1,” yang menggabungkan unsur-unsur tradisi lisan dari cerita rakyat Riau.

Grup Dua menyajikan komposisi “The Sansuduong,” yang menggunakan soundscape untuk menciptakan suasana yang merefleksikan alam Kampar.

Grup Tiga menampilkan “Metaphysical Riverside,” yang menginterpretasikan keberagaman sastra lisan di Kampar, sementara Grup Empat menghadirkan “BONSU,” sebuah rekonstruksi metode pelestarian sastra lokal.

Sementara itu, di Yogyakarta, para peserta menghasilkan karya kolaboratif yang mengembangkan olahraga tradisional Jemparingan melalui karya teatrikal berjudul “Manah Jemparingan”.

Selain itu, mereka juga mengadakan pameran bertema “Pameran Olahraga dan Olahrasa”, yang mengangkat Jemparingan sebagai olahraga yang juga melibatkan kepekaan indera.

Di lokasi terakhir, Losari, Cirebon, para peserta menciptakan karya interdisiplin seni berjudul “Tarian Agung dari Losari,” yang dipresentasikan sebagai museum hidup melalui tarian, video, dan buku.

Karya ini menampilkan tarian tradisional seperti Tari Klana Bandopati dan Tari Gonjing, serta video dokumenter dan buku tentang budaya Losari melalui Tari Topeng Losari.

Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Restu Gunawan, menekankan pentingnya program ini dalam rangka melaksanakan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Ia berharap bahwa hasil residensi ini dapat menciptakan bentuk-bentuk kolaborasi baru dalam pelestarian Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK).

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, juga menyatakan bahwa program ini telah mencapai tujuannya, yakni mendorong peserta untuk menghasilkan karya baru yang bermanfaat bagi peningkatan kapasitas mereka dalam pemajuan kebudayaan Indonesia serta membangun jejaring antar pelaku budaya internasional.

Keseluruhan karya kolaboratif dari program residensi ini dipresentasikan dalam The Showcase: Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 pada 31 Agustus 2024 di Taman Fatahillah, Kawasan Kota Tua Jakarta.

Pertunjukan ini tidak hanya dihadiri ribuan penonton, tetapi juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi Kemendikbud RI. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru