Manado (buseronline.com) – Ketua KPK RI Nawawi Pomolango bersama Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat, Wawan Wardiana, mengadakan kuliah umum di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Manado, Senin.
Acara yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa ini mengangkat tema “Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti Korupsi” dan bertujuan untuk menginspirasi generasi muda agar lebih aktif dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
Rektor Unsrat Prof DR Ir Oktavian BA Sompie membuka acara dengan menyampaikan pentingnya peran kampus dalam menanamkan budaya anti korupsi. “Gerakan anti korupsi harus dimulai dari kampus, sebagai langkah awal membentuk budaya anti korupsi di masyarakat,” ujarnya.
Dalam pidatonya, Ketua KPK Nawawi Pomolango menegaskan bahwa mahasiswa memiliki posisi strategis dalam upaya membangun kesadaran anti korupsi. Ia juga menekankan bahwa pemberantasan korupsi tidak bisa hanya dilakukan oleh KPK, tetapi membutuhkan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat.
“Mahasiswa adalah penggerak utama dalam pemberantasan korupsi. Lembaga pendidikan harus menjadi garda terdepan dalam upaya ini,” tegas Nawawi.
Sebagai contoh nyata, Nawawi memaparkan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Sulawesi Tengah, yang berhasil berkat laporan dari masyarakat.
“Ini menunjukkan betapa pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung kinerja KPK,” tambahnya.
Untuk memperkuat keterlibatan masyarakat dalam pemberantasan korupsi, KPK telah meluncurkan program “Trisula Pemberantasan Korupsi,” yang fokus pada pendidikan anti korupsi sejak dini hingga di lingkungan kerja.
Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab, di mana mahasiswa Unsrat menyampaikan berbagai pertanyaan dan pandangan kritis mengenai isu korupsi di Indonesia.
Kuliah umum ini diharapkan mampu membangkitkan semangat mahasiswa Unsrat untuk lebih aktif menjaga integritas dan berperan dalam mencegah korupsi di berbagai sektor. (R)