Denpasar (buseronline.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Rumah Sakit Prof Ngoerah Bali, Senin.
Gedung yang merupakan yang kelima diresmikan Presiden Jokowi ini dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan kesehatan modern, bertujuan mengurangi angka kematian ibu dan bayi di Indonesia, khususnya untuk menangani bayi prematur dengan berat badan di bawah 1 kg.
Dalam acara peresmian yang dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Presiden Jokowi mengungkapkan kekagumannya terhadap desain dan interior gedung yang disebutnya mirip dengan hotel bintang lima. “Ruang tunggu sangat bagus, furniture ditata sangat bagus sekali,” puji Presiden.
Gedung dengan kapasitas 326 tempat tidur ini menelan anggaran sebesar Rp233 miliar. Presiden Jokowi menekankan bahwa besar anggaran bukanlah masalah utama asalkan digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya ibu dan anak.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa pembangunan gedung ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kematian bayi di Indonesia, yang mencapai sekitar 78 ribu kematian setiap tahunnya.
Sebagian besar kematian bayi disebabkan oleh kelahiran prematur, yaitu bayi yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu.
“Gedung ini dirancang untuk menangani kelahiran bayi dengan berat badan di bawah 1.000 gram atau usia kehamilan di bawah 28 minggu, mengingat banyaknya kasus seperti ini,” jelas Menkes Budi.
Direktur Utama RS Prof Ngoerah I Wayan Sudana mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada pemerintah atas dukungan dalam pembangunan gedung tersebut.
“Kami berharap gedung baru ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan untuk ibu dan anak, serta menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Bali dan sekitarnya,” ungkapnya.
Dengan fasilitas canggih yang ada, diharapkan Gedung KIA ini akan memberikan dampak signifikan dalam perawatan kesehatan ibu dan bayi di Indonesia. (R)