Jakarta (buseronline.com) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif dan kemanusiaan dalam menghadapi permasalahan perubahan iklim yang kian mendesak.
Menurut Presiden, penanganan perubahan iklim tidak akan pernah berhasil jika dunia hanya berfokus pada pendekatan ekonomi dan egoisme masing-masing negara.
“Permasalahan perubahan iklim ini tidak akan terselesaikan selama dunia menggunakan pendekatan ekonomi semata dan mementingkan egosentrisnya sendiri-sendiri,” ujar Presiden.
Jokowi menegaskan bahwa solusi untuk perubahan iklim membutuhkan kerja sama antara negara maju dan negara berkembang, serta pendekatan yang memperhatikan kesejahteraan rakyat kecil.
“Ekonomi hijau bukan hanya tentang perlindungan lingkungan, tapi juga bagaimana menciptakan kesejahteraan berkelanjutan bagi masyarakat,” tegasnya.
Presiden juga menyoroti potensi besar Indonesia dalam mendukung agenda global terkait energi hijau dan penyerapan karbon. Dengan potensi energi hijau yang mencapai lebih dari 3.600 gigawatt, Indonesia menjadi salah satu negara dengan kekuatan besar dalam energi terbarukan.
Ia juga menyoroti keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) apung di Waduk Cirata yang merupakan yang terbesar di Asia Tenggara, serta kawasan industri hijau seluas 13 ribu hektare yang menjadi salah satu yang terbesar di dunia.
Namun, Presiden Jokowi menekankan bahwa langkah-langkah ini tidak akan memberikan dampak signifikan tanpa dukungan investasi dari negara maju serta terbukanya akses terhadap teknologi dan pendanaan yang menguntungkan bagi negara berkembang.
“Dunia harus berani berinvestasi dan membuka riset serta teknologi untuk mempercepat transisi ke energi hijau,” tambahnya.
Dalam forum internasional yang dihadiri oleh berbagai perwakilan dunia tersebut, Presiden Jokowi menegaskan kesiapan Indonesia untuk bermitra dengan siapa pun guna memaksimalkan potensi energi hijau dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Ia berharap IISF 2024 dapat menjadi wadah untuk bertukar pengetahuan, pengalaman, serta sumber daya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
“Kolaborasi bukanlah pilihan, melainkan kewajiban. Hanya dengan kerja sama kita bisa menghadapi tantangan iklim yang ada,” pungkas Presiden Jokowi.
Turut hadir dalam acara ini sejumlah pejabat tinggi, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, serta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (R)