27 C
Medan
Selasa, September 17, 2024

Kemendikbudristek Gandeng Pemda dan Masyarakat Tingkatkan Literasi

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Dalam rangka memperingati Hari Aksara Internasional 2024, Kemendikbudristek RI terus mendorong kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan angka melek aksara dan literasi di Indonesia.

Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) menekankan pentingnya kerja sama ini guna mempercepat penuntasan buta aksara di berbagai wilayah.

Plt Direktur PMPK Aswin Wihdiyanto dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar yang bertajuk “Peran Kurikulum Merdeka dalam Meningkatkan Literasi pada Pendidikan Khusus dan Kesetaraan”, Kamis, menggarisbawahi pentingnya pendataan dan validasi yang tepat untuk intervensi yang lebih efektif.

“Kami mendorong pemda bersama masyarakat melakukan pendataan dan validasi data warga tuna aksara. Ini sangat penting agar program fasilitasi dan intervensi dapat tepat sasaran, terutama dalam mempercepat penuntasan tuna aksara,” ujarnya.

PMPK telah mempersiapkan satuan pendidikan masyarakat yang akan menjalankan program keaksaraan, baik dasar maupun lanjutan. Pada 2024, pemerintah akan memberikan bantuan keaksaraan dasar kepada 25.000 peserta dan keaksaraan lanjutan kepada 600 peserta.

“Program ini tidak hanya bertujuan agar masyarakat melek aksara, tetapi juga meningkatkan kompetensi literasi mereka. Bagi yang telah lulus program keaksaraan dasar, tersedia skema lanjutan berupa pendidikan kesetaraan untuk memperdalam literasi mereka,” jelasnya.

Di tingkat daerah, sejumlah inisiatif juga dilakukan untuk mendukung program ini. Di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), pemda bekerja sama dengan pihak swasta dalam program pemberantasan tuna aksara.

Menurut Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal, Muhamad Sadik, pihak swasta dari industri pertambangan ikut berkontribusi dalam meningkatkan literasi dan numerasi di wilayah tersebut.

Sementara itu, di Kabupaten Lombok Barat, NTB, PKBM Tunas Aksara meluncurkan Program Selaras yang berfokus pada percepatan pengentasan tuna aksara.

Pengelola PKBM, Satria Budiawan mengatakan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka menjadi salah satu landasan dalam mengadaptasi program pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.

Selain program keaksaraan, Kemendikbudristek juga mendorong implementasi Kurikulum Merdeka pada pendidikan kesetaraan melalui program Paket A, Paket B, dan Paket C.

Fokus dari kurikulum ini adalah peningkatan kompetensi literasi dan numerasi serta pemberdayaan peserta didik melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Dengan kolaborasi yang terus diperkuat antara Kemendikbudristek, Pemda, dan masyarakat, diharapkan angka buta aksara di Indonesia dapat semakin menurun dan kompetensi literasi masyarakat semakin meningkat. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru