31 C
Medan
Kamis, September 19, 2024

Sijantung: Ubah Sampah Ikan Jadi Pelet di Belawan Sicanang

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, menghadirkan inovasi kreatif bernama Sijantung (Sampah Ikan Menjadi Untung). Program ini memanfaatkan sampah ikan yang tidak terpakai untuk diolah menjadi pelet ikan, yang kini membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Lurah Belawan Sicanang Deby Fauziah menjelaskan bahwa ide inovasi ini muncul karena banyaknya ikan tangkapan nelayan yang tidak laku dijual, dan akhirnya dibuang menjadi limbah.

“Kami berfikir bagaimana cara mengajak masyarakat memanfaatkan ikan-ikan tersebut agar bisa bernilai ekonomis. Dari sini, muncul ide untuk mengolahnya menjadi pelet ikan,” ujar Deby, Selasa.

Deby menambahkan, respon masyarakat, khususnya kelompok nelayan, sangat positif terhadap inovasi ini.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, seperti Dinas Ketahanan Pangan Pertanian Perikanan (DKP3) Kota Medan dan PLN Nusantara Power UP Belawan, Kelurahan Belawan Sicanang mendapatkan bantuan mesin dan fasilitas produksi.

Selain itu, Koperasi Sijantung dibentuk untuk mengelola produksi pelet ini secara lebih profesional. Dengan harga jual Rp10.000 per kilogram, pelet ikan dari Sijantung dapat dijual lebih murah dari harga pasaran.

Selain itu, inovasi ini juga menggunakan bahan baku lokal seperti daun jeruju sebagai pengganti kedelai, sehingga produksi menjadi lebih efisien. Hingga kini, Koperasi Sijantung mampu memproduksi 100 hingga 200 kilogram pelet ikan per hari.

“Produksi kami masih fokus untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Kelurahan Belawan Sicanang karena tingginya permintaan di sini. Jika bahan baku lebih banyak, kami bisa memperluas pemasaran ke daerah lain,” tambah Deby.

Program ini juga mendukung upaya Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dalam mengembangkan UMKM dan menjaga kebersihan lingkungan. Ke depannya, inovasi ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi wilayah lain.

Ketua Koperasi Sijantung Albon Silaen menyampaikan bahwa bantuan dari berbagai pihak telah berperan besar dalam meningkatkan kapasitas produksi.

“Jika awalnya kami hanya memproduksi 30 kilogram pelet per hari, sekarang kami bisa menghasilkan 100 hingga 200 kilogram, tergantung ketersediaan bahan baku,” jelasnya.

Dengan inovasi ini, sampah ikan yang sebelumnya hanya menjadi limbah kini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat setempat, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru