29 C
Medan
Rabu, September 18, 2024

Indonesia akan Selenggarakan Gateways Study Visit 2024 di Bali

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Kemendikbudristek RI mengumumkan bahwa negara ini akan menjadi tuan rumah Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) pada 1-3 Oktober 2024 di Bali.

Acara internasional ini bertema “Lebih dari Intervensi Teknologi: Menavigasi Transformasi Pendidikan Indonesia” dan akan dihadiri oleh delegasi dari lebih dari 20 negara serta organisasi internasional.

GSVI, yang diinisiasi oleh UNESCO dan UNICEF, bertujuan untuk berbagi pengalaman dan mendiskusikan keberhasilan, tantangan, serta keberlanjutan dalam transformasi pendidikan, terutama dalam kerangka Merdeka Belajar.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Iwan Syahril mengungkapkan bahwa kepercayaan UNESCO dan UNICEF kepada Indonesia sebagai tuan rumah adalah pengakuan atas kemajuan dalam transformasi pendidikan di negara ini.

Gateways adalah inisiatif global yang bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap platform dan konten pendidikan digital berkualitas.

GSVI akan menjadi pertemuan kedua dalam rangkaian Gateways, setelah acara serupa dilaksanakan di Mesir pada Mei lalu.

Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Itje Chodidjah menegaskan bahwa terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO periode 2023-2027 juga mencerminkan pengakuan global terhadap inovasi pendidikan di Indonesia.

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbudristek Yudhistira Nugraha menjelaskan bahwa dalam lima tahun terakhir, Indonesia telah melakukan transformasi ekosistem pendidikan dengan meluncurkan berbagai platform digital seperti Merdeka Mengajar dan Rapor Pendidikan.

Ia menambahkan bahwa pencapaian kuantitatif dan kualitatif dalam penggunaan teknologi ini diharapkan dapat berlanjut untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

GSVI akan mencakup berbagai sub-acara, termasuk sesi tingkat menteri, lokakarya, dan diskusi. Selain itu, akan ada penampilan seni dari pelajar dan pelaku budaya untuk menampilkan keberagaman Indonesia.

Iwan Syahril menegaskan bahwa acara ini merupakan bentuk pengakuan global terhadap keberhasilan transformasi pendidikan di Indonesia dan menekankan pentingnya keberlanjutan upaya peningkatan kualitas pendidikan. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru