Jakarta (buseronline.com) – Pertamina International Shipping (PIS) baru-baru ini membagikan strategi utama mereka dalam mengatasi tantangan logistik di Indonesia dalam High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership 2024 di Bali, Selasa.
CEO PIS, Yoki Firnandi menyatakan bahwa kunci sukses mereka terletak pada sistem logistik yang efisien, koordinasi internal yang baik, dan strategi menghadapi ketidakpastian eksternal.
Yoki menjelaskan bahwa PIS bertanggung jawab atas mayoritas rantai suplai energi di Indonesia, dengan lebih dari 160 miliar liter energi yang dikirim setiap tahun dan lebih dari 20 ribu pengapalan ke seluruh kepulauan Indonesia.
PIS memfokuskan upaya pada peningkatan kualitas pengiriman energi melalui pemetaan dan pengawasan performa logistik, serta koordinasi yang cermat antara pemangku kepentingan dan pelaku industri.
“Ketidakpastian eksternal seperti bencana alam, infrastruktur yang belum merata, dan kondisi geopolitik merupakan tantangan yang harus kami hadapi dengan strategi yang matang,” ujar Yoki.
PIS juga memanfaatkan pelatihan SDM dan teknologi terbaru, serta mendapatkan dukungan regulasi dan pemerintah untuk menjaga ketahanan rantai pasokan energi nasional.
Forum internasional ini juga menggarisbawahi pentingnya jaringan logistik yang andal di era globalisasi, terutama bagi negara berkembang dengan bentang geografi kepulauan.
Sekretaris Jenderal UNCTAD, Rebeca Grynspan menyoroti bahwa negara-negara berkembang mengalami biaya logistik maritim yang lebih tinggi, yang berimbas pada inflasi yang lebih besar.
Pertamina, sebagai BUMN, berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan memastikan ketersediaan energi yang cukup dan mendukung target Net Zero Emission 2060.
“Ketahanan energi nasional yang terjangkau adalah penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso.
Forum ini juga dihadiri oleh berbagai pakar internasional, termasuk Senior Ekonomi Bank Dunia Csilla Lakatos dan Wakil Menteri Hubungan Internasional Afrika Selatan Alvin Botes, yang turut berdiskusi tentang isu logistik dan perdagangan di negara berkembang.
Pertamina terus mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) melalui penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh operasionalnya. (R)