Jakarta (buseronline.com) – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin meresmikan Layanan Eksekutif Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita sebagai bagian dari reformasi sektor kesehatan melalui Transformasi Sistem Kesehatan. Peresmian ini dilaksanakan di Jakarta, Kamis.
Dalam acara tersebut, Budi menjelaskan perbedaan utama antara rumah sakit milik pemerintah dan swasta. Menurutnya, anggaran dan keuntungan yang diperoleh dari rumah sakit pemerintah akan dialokasikan kembali untuk investasi dalam peningkatan fasilitas, alat medis, dan gaji dokter, guna menyamakan standar dengan rumah sakit swasta.
“Keuangan yang dikelola dengan baik akan memungkinkan pembelian alat canggih, pembangunan fasilitas yang lebih baik, dan penyediaan gaji yang kompetitif untuk dokter,” ujar Menkes Budi.
Budi juga menekankan pentingnya pengelolaan keuangan rumah sakit untuk meningkatkan layanan dan mendukung subsidi pasien BPJS yang kurang mampu.
Selain itu, RSAB Harapan Kita dikenal dengan program bayi tabung yang membantu pasangan yang mengalami kesulitan memiliki anak.
RSAB Harapan Kita juga mengembangkan berbagai layanan eksekutif untuk meningkatkan akses masyarakat ke layanan kesehatan berkualitas.
Direktur Utama RSAB Ockti Palupi Rahayuningtyas menjelaskan bahwa pengembangan ini mencakup Klinik Edelweiss, Klinik Amarylis, Klinik Melati, dan Klinik Utama Harapan Kita di Bintaro.
Klinik-klinik ini dirancang untuk menyediakan layanan kesehatan yang nyaman dan lengkap bagi berbagai kebutuhan pasien.
Fatma, seorang ibu dari pasien RSAB, memuji pelayanan rumah sakit yang dianggapnya cepat dan fasilitas yang memadai.
“Pelayanan di RSAB sangat baik, alat-alatnya canggih, dan dokter-dokternya profesional,” kata Fatma.
Dengan peluncuran layanan eksekutif ini, RSAB Harapan Kita berharap dapat lebih memenuhi kebutuhan layanan kesehatan ibu dan anak serta menyediakan fasilitas diagnostik dan terapi yang lebih baik. (R)