Kaltim (buseronline.com) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pencapaian dan strategi pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam keterangan pers usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara, Jumat.
Airlangga menyebutkan bahwa ekonomi Indonesia saat ini stabil dengan pertumbuhan mencapai 5 persen dan inflasi menurun menjadi 2,5 persen.
“Pertumbuhan ekonomi relatif aman di 5 persen, sementara inflasi turun menjadi 2,5 persen. Penurunan inflasi terutama terjadi pada komoditas pangan, meski inflasi inti tetap tinggi,” katanya.
Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan mendorong belanja kementerian dan lembaga serta menerapkan kebijakan seperti Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPn DTP) untuk sektor properti dan otomotif.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat pada kuartal keempat tahun ini.
Selain itu, pemerintah berencana merevisi kebijakan jaminan kehilangan pekerjaan melalui BPJS Ketenagakerjaan.
Revisi ini akan memperluas cakupan penerima manfaat, termasuk tenaga kerja kontrak, dan meningkatkan bantuan pelatihan kerja dari Rp1 juta menjadi Rp2,4 juta.
Pekerja yang kehilangan pekerjaan juga akan menerima manfaat sebesar 45 persen dari gaji tanpa penurunan persentase di bulan-bulan berikutnya.
Airlangga juga menyoroti pentingnya hukum dan transparansi dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dengan mencontohkan keberhasilan negara-negara Asia Tenggara seperti Cina dan Vietnam.
“Kepercayaan terhadap hukum dan transparansi menjadi kunci utama kesuksesan KEK. Regulasi yang sudah ada harus dijalankan tanpa diskresi-diskresi lain,” ujarnya.
Terkait serapan anggaran, Airlangga berharap belanja pemerintah dapat mencapai 95 persen hingga akhir tahun.
“Kita akan terus mendorong belanja pemerintah dan menargetkan serapan anggaran mencapai 95 persen pada akhir tahun,” tuturnya. (R)