25 C
Medan
Kamis, September 19, 2024

Kebudayaan Kunci Pangan Lokal Berkelanjutan

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Kabupaten Alor (buseronline.com) – Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, telah melaksanakan program Sekolah Lapang Kearifan Lokal (SLKL) di Kabupaten Alor, Jumat

Program ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan menginventarisasi Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) di wilayah tersebut, dengan fokus pada pangan lokal.

Selama pelaksanaan program, sebanyak 10 OPK telah dikurasi, menghasilkan total 582 data yang mencakup berbagai aspek kebudayaan, termasuk pangan lokal. Kebudayaan, menurut Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, berperan penting dalam mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan.

Hilmar menekankan bahwa pangan lokal tidak hanya soal pemenuhan kebutuhan, tetapi juga merupakan identitas dan kebanggaan masyarakat.

Dalam rangkaian program SLKL, diselenggarakan diskusi terpumpun melibatkan pemangku kepentingan seperti orang tua, perangkat sekolah, perangkat desa, dan ahli pangan.

Diskusi ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan bahan pangan lokal dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat dan pengolahan pangan lokal.

Fasilitator dari Komunitas Finbargo memandu diskusi dengan modul tentang konsumsi keluarga, menu sehat, dan keragaman bahan pangan lokal.

Program ini juga menargetkan generasi muda, dengan siswa-siswi SDN Hombol mendapat pembelajaran tentang makanan sehat berbasis pangan lokal.

Kegiatan makan sehat ini dihadiri oleh Pj Gubernur Nusa Tenggara Timur, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Pj Bupati Alor, serta kepala dinas terkait. Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan kebanggaan siswa terhadap kekayaan pangan lokal, serta menanamkan pentingnya kedaulatan pangan sebagai bagian dari identitas dan kemandirian berkelanjutan.

Hilmar Farid menutup acara dengan harapan bahwa generasi muda dapat memanfaatkan pangan lokal dengan bijak untuk menjaga ekosistem dan membangun kemandirian berkelanjutan di masa depan. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru